Rumah Tim Sukses Cakades Gerongan Dibondet Orang Tak Dikenal
PROBOLINGGO (Beritaborneo.Com)-Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Probolinggo Kamis, 17 Februari 2022 semakin memanas. Kejadian tak terpuji di Desa Gerongan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo yakni sebuah ledakan cukup besar mengguncang warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP), Jum’at (12/2) dini hari, akibatnya, tiga rumah dan satu mushola pun rusak.
Berdasarkan keterangan warga setempat, ledakan itu sendiri diperkirakan terjadi pukul 02.00, ternyata sumber ledakan ada di rumah Halim, 48 tahun. Rumah itu berhadap-hadapan dengan rumah Joni, 37. Akibatnya, semua kaca jendela rumah Halim dan Joni pecah. Lalu, lantai rumah Halim juga rusak.
Halim merupakan tim sukses (timses), salah satu calon kepala desa (cakades) yang ikut pilkades. Salam, 47, satu warga sekitar menyebutkan, ledakan tersebut terjadi saat pemilik rumah lelap tidur bersama keluarganya. Lalu, tiba-tiba terdengar ledakan keras pukul 02.00.
“Cukup keras ledakannya. Bahkan, warga desa tetangga juga mendengar ledakan itu. Pemilik rumah ada di dalam semua,” katanya.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Hanya rumah di sekitar lokasi ledakan yang rusak.
“Kaca depan rumah Halim dan Joni hancur semua. Syukur tidak ada korban jiwa,” lanjutnya.
Ia menyebutkan, saat kejadian sejatinya warga sedang patroli keliling desa. Namun, warga yang melakukan patroli tidak melintas di rumah Halim dan Joni.
“Desa kami ini mau menggelar pilkades. Bisa saja ledakan itu disebabkan panasnya pilkades ini. Sebab, Halim adalah salah satu timses cakades, ” ujarnya.
Kapolsek Maron Iptu Samiran menyebutkan, pihaknya telah mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Juga datang tim indentifikasi Polres Probolinggo.
“Kami sudah datangi lokasi. Sejumlah keterangan sudah didapatkan. Begitu pun sejumlah barang bukti (BB),” katanya.
Dari olah TKP diketahui, ledakan itu bersumber dari petasan. Bentuk petasan bundar seperti bola. Di lokasi juga ditemukan serpihan seperti beton, kain, dan tali rafia yang diduga sebagai komponen petasan.
“Serpihan plastik warna hitam diduga bungkus mesiu (obat petasan) dan pecahan kaca jendela sejumlah korban kami amankan,” ujarnya.
Pihaknya bahkan memperkirakan, diameter petasan seperti bola sepak. Sementara beratnya sekitar 2,5-3 kilogram. Cukup besar. Konsisten dengan akibat yang ditimbulkan oleh ledakan.
Sebab, tidak hanya rumah Halim dan Joni yang rusak. Rumah Sumali yang berdempetan dengan rumah Halim juga mengalami kerusakan di bagian depannya. Kaca rumahnya juga pecah akibat kerasnya ledakan. Bahkan, musala dekat rumah Halim juga pecah kacanya.
Diduga, petasan diledakkan oleh seorang pelaku tidak dikenal. Pelaku diduga meletakkan petasan di depan rumah Halim, kemudian kabur.
“Di sekitar rumah ditemukan jejak kaki seseorang yang diduga pelaku. Sementara ini diduga masih dilakukan oleh satu orang,” katanya.
Namun, Kapolsek belum bisa memastikan apa motif di balik peristiwa itu. Apakah ada kaitannya dengan Pilkades Gerongan, Kaposek menegaskan sedang mendalami kasus.
“Kami belum dapat memastikan motif di baliknya. Yang jelas, kami meminta kepada warga agar dapat menjaga konduktivitas selama pilkades. Nanti patroli dan keamanan akan kami masifkan. Sementara pada kasus ini kami masih terus dalami,” ujarnya. (rac)