Rusia Klaim Tembak Jatuh 376 Drone Ukraina, Bandara Moskow Sempat Ditutup

MOSKOW — Rusia mengumumkan bahwa sistem pertahanan udaranya telah berhasil mencegat dan menembak jatuh lebih dari 370 pesawat nirawak (drone) Ukraina dalam waktu kurang dari 24 jam. Serangan drone dalam skala besar itu dilaporkan menyasar wilayah barat Rusia yang berbatasan langsung dengan Ukraina, serta menjangkau hingga kawasan tengah Rusia, termasuk ibu kota Moskow.

Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan resminya menyampaikan bahwa total 376 drone Ukraina telah dihancurkan, termasuk 27 unit yang terdeteksi mengarah ke wilayah metropolitan Moskow. Pernyataan tersebut dirilis melalui kanal Telegram resmi pada Kamis (22/5/2025) dan dikutip oleh kantor berita Reuters.

“Dari pukul 20.00 hingga 23.50 waktu Moskow, sebanyak 77 drone telah dihancurkan oleh sistem pertahanan udara kami,” demikian keterangan terakhir dari Kementerian Pertahanan.

Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, membenarkan bahwa tiga bandara utama di sekitar ibu kota—Sheremetyevo, Domodedovo, dan Vnukovo—sempat ditutup sementara sebanyak dua kali dalam satu hari. Langkah tersebut diambil untuk menjamin keselamatan penerbangan sipil di tengah maraknya ancaman drone. Bandara kini telah kembali beroperasi normal.

Meski serangan berskala besar ini menimbulkan kekhawatiran keamanan, pihak berwenang Rusia memastikan tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan signifikan di wilayah Moskow akibat serangan tersebut.

Sementara itu, dari pihak Ukraina, militer menyatakan drone-drone mereka berhasil menyerang Bolkhovsky Semiconductor Devices Plant di wilayah Oryol, yang dikenal sebagai fasilitas penting pemasok komponen elektronik untuk jet tempur dan rudal Rusia.

Serangan tersebut merupakan bagian dari taktik baru Ukraina dalam perang drone, yang kini memainkan peran sentral dalam konflik yang telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun ini. Kedua pihak dilaporkan mengembangkan teknologi mutakhir, termasuk sistem pengacau sinyal, senjata anti-drone portabel, serta penggunaan drone pertanian yang dimodifikasi untuk misi militer.

Ketegangan antara Rusia dan Ukraina menunjukkan eskalasi baru, bahkan saat kekuatan besar dunia—termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Prancis—terus mendorong negosiasi damai. Perang ini telah menewaskan puluhan ribu orang dan mengakibatkan kerusakan luas di berbagai wilayah, terutama di Ukraina timur.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya menyatakan bahwa pertempuran sengit saat ini terjadi di sekitar Pokrovsk. Namun, ia tidak mengakui adanya terobosan oleh pasukan Rusia. Zelensky juga menegaskan bahwa pasukan Ukraina tetap aktif melakukan operasi lintas batas, termasuk di wilayah Kursk dan Belgorod, Rusia.

Sebaliknya, Rusia mengklaim telah mencapai kemajuan di sejumlah titik garis depan. Beberapa pengamat militer pro-Rusia bahkan menyebut pasukan Moskow berhasil menembus garis pertahanan Ukraina di antara Pokrovsk dan Kostiantynivka, wilayah strategis di Donetsk.

Dengan skala serangan drone yang meningkat dan semakin meluasnya cakupan operasi militer, konflik Rusia-Ukraina kian jauh dari resolusi. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran baru di kalangan komunitas internasional, termasuk potensi gangguan terhadap keamanan penerbangan sipil dan stabilitas kawasan Eropa Timur secara keseluruhan. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *