Rusia Umumkan Darurat Nasional Akibat Tumpahan Minyak di Laut Hitam

JAKARTA – Rusia telah mengumumkan status darurat nasional menyusul tumpahan minyak besar di Laut Hitam setelah sebuah kapal tanker pecah menjadi dua saat menghadapi badai musim dingin yang dahsyat.

Keputusan ini diumumkan oleh Kepala Kementerian Darurat Rusia, Alexander Kurenkov, setelah pertemuan keselamatan, seperti dilaporkan melalui saluran Telegram kementerian tersebut, Kamis (26/12/2024).

Insiden ini terjadi di Selat Kerch, wilayah strategis yang memisahkan Rusia dari Crimea. Crimea sendiri dianeksasi secara ilegal oleh Moskow pada tahun 2014 dan telah menjadi pusat logistik penting bagi pasukan Rusia sejak Presiden Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.

Tanker minyak Rusia, Volgoneft 212, yang membawa lebih dari 4.000 ton bahan bakar, pecah di lepas pantai Crimea pada 15 Desember. Rekaman video menunjukkan kapal tersebut setengah tenggelam di tengah gelombang tinggi sebelum akhirnya karam.

Operasi penyelamatan udara diluncurkan untuk menyelamatkan awak kapal, tetapi satu orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan tersebut.

Dua kapal lainnya juga menghadapi kesulitan di sekitar Volgoneft 212 selama badai. Kapal kedua, Volgoneft 239, mengalami kerusakan, sementara kapal ketiga, Volgoneft 109, tetap utuh. Menurut media Rusia, seluruh awak dari kedua kapal berhasil diselamatkan. Ketiga kapal tanker ini diketahui berusia lebih dari 50 tahun, berdasarkan laporan dari Ports Europe, sebuah media perdagangan.

Gubernur Krasnodar Krai, Veniamin Kondratyev, telah meminta deklarasi darurat nasional karena wilayahnya tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menangani masalah ini.

Sebelumnya, status darurat telah diterapkan di dua kotamadya di Krasnodar Krai, tetapi kini status darurat nasional memungkinkan respons federal dengan tambahan sumber daya dan pendanaan.

“Dengan mempertimbangkan situasi saat ini dan laporan yang telah kami dengar, saya mengusulkan untuk mengklasifikasikan situasi darurat yang disebabkan oleh kecelakaan tanker di Selat Kerch sebagai darurat federal dan menetapkan tingkat respons federal,” tutur Alexander Kurenkov, Kepala Kementerian Darurat Rusia, dikutip dari Newsweek, Sabtu (28/12/2024).

Kondratyev menambahkan pihaknya telah menetapkan status darurat regional sejak 25 Desember dan mengalokasikan 1,2 miliar rubel dari dana cadangan.

“Kami telah memulai pembersihan pantai secara sistematis, tetapi emisi minyak terus berlanjut. Setiap hari, para relawan mengumpulkan produk minyak, datang di pagi hari-dan semuanya dimulai lagi,” ujarnya.

Ia juga menyoroti tantangan besar dalam penanganan limbah minyak yang bercampur pasir.

“Ribuan ton bahan bakar dengan pasir saat ini berada di tempat penyimpanan sementara. Kami tidak dapat menyimpannya di sana dalam waktu lama,” katanya.

Kondratyev menyatakan pentingnya menangani masalah tumpahan di laut untuk mengurangi pekerjaan di darat. Namun, ia menegaskan bahwa sumber daya regional tidak mencukupi. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *