Rusman Ya’qub Hadiri Peringatan Maulid Nabi dan Hari Santri di Kantor PWNU
PARLEMENTARIA KALTIM – MEWAKILI Pimpinan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Rusman Ya’qub menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W 1445 Hijriah dirangkai dengan peringatan Hari Santri Nasional tahun 2023 yang diselengarakan oleh Pengurus Wilayah (PW) Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Kaltim.
Acara yang digelar di Kantor PW NU Kaltim Jalan Imam Bonjol, Pelabuhan, Kota Samarinda, Kamis (26/10/2023) itu, dibuka dengan sambutan Ketua PWNU Fauzi Bahtar dan sambutan PJ Gubernur yang diwakilkan Kepala Kesbangpol Sufian Agus.
Acara kemudian dirangkai dengan penyerahan bantuan secara simbolis kepada kaum yatim piatu dan dhuafa, pembacaan ayat suci Al-Quran, serta ditutup dengan ceramah agama oleh Ketua MUI Kaltim H. Muhammad Rasyid.
Usai acara, kepada awak media Rusman Ya’qub berharap agar momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri 2023 dapat mempererat tali ukhuwah islamiyah dan silahturahmi antar umat.
Dikatakannya, peringatan dua momentum, yakni Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1445 Hijriah dan Hari Santri Nasional 2023 tidak terlalu jauh rentangnya dan hal ini sangat jarang terjadi.
“Kita bisa memadukan antara peringatan Hari Santri Nasional dan peringatan Maulid Nabi, dengan dua momentum ini sangat dekat waktunya,” ujar politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Berbicara tentang Hari Santri, Rusman -sapaan akrabnya, memberikan gambaran betapa beraninya KH Hasyim Asyari tokoh pendiri NU untuk mempersatukan umat Islam pada saat itu. Di mana didukung oleh para santrinya, KH Hasyim Asyari mengeluarkan resolusi untuk berjihad mengusir para penjajah dari tanah Indonesia.
“Hari Santri merupakan kado negara kepada NU yang kita ketahui bersama bahwa dengan Resolusi Jihad KH Hasyim Asyari yang sangat jitu pada waktu itu sehingga semua umat Islam bersatu padu untuk mempertahankan negara ini dari para penjajah,” kata wakil rakyat dari daerah pemilihan Samarinda ini.
Dia melanjutkan, momentum Hari Santri dapat mengingatkan bangsa Indonesia akan perjuangan tokoh atau para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan. Karena itu, santri sebagai generasi penerus bangsa hendaknya memiliki jiwa nasionalisme yang tingga walau tidak ada ancaman dari negara luar.
“Ini menjadi momentum kita bahwa sekarang ancaman dari negara luar itu relatif tidak ada masalah, tetapi kita sebagai warga negara Indonesia punya keharusan dan kewajiban untuk membela negara,” ungkap anggota dewan yang juga duduk sebagai anggota Badan Anggaran DPRD Kaltim ini.
Ditegaskan anggota dewan kelahiran Barru, 11 Juni 1969 ini, sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama selalu mempelopori elemen dari seluruh masyarakat dalam membela dan mempertahankan bangsa serta negara Indonesia.
“NU selalu tampil terdepan mengajak seluruh komponen bangsa untuk selalu meningkatkan kewaspadaan untuk selalu membela negara. Karena itu adalah hukumnya wajib bagi setiap warga negara untuk mempertahankan negaranya.” pungkasnya. (*adv)
Penulis : Putri Aulia Maharani | Editor : Sulaiman