Rusmulyadi: Peningkatan Pengembangan Pemuda, Kuncinya Minat Baca
SAMARINDA – DINAS Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menegaskan, dengan menumbuhkan minat baca akan menambah ilmu pengetahuan dan harus berawal dari diri sendiri sehingga menjadi suatu kebiasaan.
Sub Koordinator Kepemimpinan, Kepeloporan dan Kemitraan Pemuda, Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim Rusmulyadi mengatakan, secara umum untuk meningkatkan pengembangan pemuda itu berawal dari meningkatkan literasi pemuda dan selalu Dispora Kaltim sampaikan dalam setiap pelatihan yang diberikan.
“Kebiasaan-kebiasaan kecil yang jarang dipunyai oleh teman-teman pemuda atau teman-teman usia sekolah adalah membeli buku minimal satu setiap bulan. Kalau nggak sanggup beli buku, minimal membaca buku satu per bulan, itu harus dibiasakan dari keluarga dulu,” ujar Rusmul kepada awak media saat ditemui di Kantor Dispora Kaltim, Jalan KH Wahid Hasim, Samarinda, Selasa (12/11/2024).
Dia melanjutkan, selain meningkatkan literasi pemuda, pihaknya juga memberikan pelatihan kecakapan hidup yang arahnya ke literasi digital untuk upaya pengembangan pemuda. Karena percuma kalau ada pelatihan, tapi peserta tidak mau membaca modul atau buku yang diberikan pemateri.
“Setiap pelatihan kami sampaikan untuk mau membaca buku minimal satu buku per bulan, itu yang pertama. Terus yang kedua, kami ada pelatihan-pelatihan kecakapan hidup yang arahnya ke literasi digital, seperti konten kreator dan pemasaran digital. Kalau enggak membaca juga percuma memberi pelatihan,” kata Rusmul.
Dijelaskan Rusmul, dipilihnya pelatihan konten kreator dan pemasaran digital karena pihaknya ingin memberikan literasi digital kepada pemuda, bahwa pekerjaan ini sedang berkembang dan dapat memberikan penghasilan serta sesuai dengan yang banyak digemari generasi muda.
“Kami coba kuatkan supaya mereka menyelesaikan dengan kemajuan zaman dengan memakai digitalisasi itu sebagai penghasilan karena pemasaran digital itu hasilnya per bulan ternyata bisa sampai Rp20 juta kalau dia betul-betul mau belajar dan tinggal daya juang Pemuda kita mau tidak,” tutup Rusmul.* Advetorial
Penulis: Guntur Riadi / Editor: Agus