Sahroni Meninggal di Tempat Usai Tertabrak Kereta

JAKARTA – Kecelakaan tragis kembali terjadi di perlintasan kereta api. Seorang pengendara sepeda motor bernama Sahroni (56) tewas seketika setelah tertabrak kereta di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Jumat (17/10/2025) sore.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani, membenarkan insiden tersebut. “Ia mengalami luka pada bagian kepala pecah meninggal dunia di TKP,” ujar Ojo kepada wartawan.

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 15.38 WIB di Jalan Pesing Koneng, dekat perlintasan kereta api Kebon Jeruk. Berdasarkan keterangan saksi, korban diketahui sedang mengendarai sepeda motor dari arah selatan menuju utara. Saat melintas di rel, datang kereta api 1967 A dengan rute Stasiun Tangerang–Stasiun Duri.

Diduga korban kurang memperhatikan sinyal peringatan dan palang pintu, sehingga tertabrak kereta yang tengah melaju. Benturan keras membuat korban terpental beberapa meter dan meninggal dunia di tempat akibat luka parah di kepala. “Kendaraan yang terlibat mengalami kerusakan,” jelas Ojo.

Petugas kepolisian bersama tim dari PT KAI segera tiba di lokasi untuk mengevakuasi korban dan mengamankan area sekitar. Jenazah Sahroni kemudian dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu, sepeda motor korban diamankan sebagai barang bukti.

Kecelakaan di perlintasan sebidang seperti ini bukan pertama kali terjadi di wilayah Jakarta Barat. Faktor kelalaian pengendara yang menerobos palang pintu atau tidak mengindahkan tanda peringatan kerap menjadi penyebab utama. Polisi mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan disiplin mematuhi aturan lalu lintas, terutama ketika melintasi jalur kereta api.

Perlintasan kereta, terutama yang tidak dijaga secara penuh, memang memiliki risiko tinggi. Warga diminta menunggu hingga kereta benar-benar lewat dan palang pintu terbuka sepenuhnya sebelum melintas. Kepolisian juga berencana memperkuat kerja sama dengan pihak PT KAI dan pemerintah daerah untuk menambah rambu peringatan serta meningkatkan pengawasan di titik-titik rawan.

“Kesadaran masyarakat menjadi faktor penting dalam mencegah kecelakaan di perlintasan kereta. Jangan terburu-buru, karena satu detik kelalaian bisa menghilangkan nyawa,” pungkas Ojo.

Peristiwa ini kembali menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian di jalan raya dan kepatuhan terhadap rambu lalu lintas, terutama di area perlintasan kereta api yang padat aktivitas. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *