Sajam Belum Ditemukan, Penyelidikan Kasus Anak Politikus PKS Berlanjut

CILEGON – Penyelidikan kasus kematian tragis anak berusia 9 tahun yang merupakan putra seorang politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Maman Suherman, masih menghadapi berbagai hambatan krusial. Hingga kini, kepolisian belum berhasil menemukan senjata tajam yang diduga digunakan dalam peristiwa tersebut, meskipun penyisiran intensif telah dilakukan di sekitar lokasi kejadian.

Polisi telah melakukan pencarian menyeluruh di area dalam dan luar tempat kejadian perkara (TKP), yang berada di Perumahan BBS 3, Kota Cilegon. Fokus pencarian meliputi lahan kosong, semak-semak, hingga saluran drainase di sekitar rumah korban. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil.

“Baik dari area dalam TKP maupun luar TKP, termasuk di depan itu ada bagian lahan kosong, semak-semak maupun gorong-gorong, pun sudah kita lakukan pengecekan, baik dari atas genting sudah kita lakukan pengecekan juga ke sana. Sampai sekarang kita belum menemukan alat yang diduga menjadi alat yang digunakan pelaku untuk melakukan aksinya,” kata Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Yoga Tama, saat dimintai konfirmasi, Rabu (24/12/2025).

Ketiadaan senjata yang diduga menjadi alat kejahatan menjadi salah satu kendala utama dalam pengungkapan kasus ini. Selain itu, polisi juga menghadapi keterbatasan bukti elektronik. Kamera pengawas (CCTV) di rumah tersebut diketahui tidak berfungsi sejak 2023, sehingga tidak ada rekaman visual yang dapat membantu merekonstruksi kejadian.

“Kita masih pakai praduga tak bersalah, lalu kendala yang kita hadapi memang di rumah itu murni tidak ada CCTV aktif yang ada di rumah tersebut, baik dari lantai 2 TKP kejadian maupun lantai 1, halaman, maupun di depan rumah. Itu menjadi kendala yang sangat-sangat menghambat kita dalam menemukan bagaimana kita dalam pengungkapan kasus ini,” ujar Yoga.

Faktor lain yang memperumit penyelidikan adalah minimnya sistem pengamanan di rumah tersebut. Menurut kepolisian, tidak ada petugas sekuriti yang berjaga di rumah besar milik politikus PKS itu. Sekuriti perumahan sendiri diketahui berada sekitar dua blok dari lokasi kejadian.

“Satu lagi juga memang di rumah itu tidak ada sekuriti yang standby 24 jam. Melihat rumahnya yang sangat besar tapi memang informasi awal yang dapat saya berikan memang keadaannya CCTV tidak aktif dari 2023 dan sekuriti tidak ada di rumah itu, satu pun tidak ada sekuriti di situ,” kata Yoga.

Meski menghadapi berbagai kendala teknis, kepolisian menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas perkara tersebut. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, baik dari pihak keluarga korban maupun warga sekitar perumahan, guna mengumpulkan informasi tambahan yang dapat mengarah pada pengungkapan pelaku.

Kasus ini terungkap setelah Maman Suherman menerima panggilan telepon dari anak keduanya yang meminta pertolongan pada Selasa (16/12/2025). Ia segera meninggalkan tempat kerjanya di kawasan Ciwandan dan pulang ke rumahnya di Perumahan BBS 3, Kelurahan Ciwaduk, Kota Cilegon.

“Setibanya di rumah dan membuka pintu, ayah korban mendapati anaknya dalam kondisi tengkurap dengan luka serius disertai pendarahan hebat. Korban kemudian segera dibawa ke Rumah Sakit Bethsaida Kota Cilegon menggunakan kendaraan pribadi bersama saksi,” kata Kapolsek Cilegon, Kompol Firman Hamid, Selasa (16/12/2025).

Namun, nyawa korban tidak tertolong. Setelah pemeriksaan medis dilakukan, pihak rumah sakit menyatakan korban telah meninggal dunia. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan korban mengalami luka akibat tusukan benda tajam, yang kini masih menjadi fokus utama penyelidikan kepolisian. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *