Sakurajima Erupsi, Abu Melonjak 4,4 Km ke Langit Jepang

TOKYO — Aktivitas vulkanik Gunung Sakurajima di Prefektur Kagoshima kembali mencuri perhatian publik setelah gunung api tersebut meletus pada Minggu (16/11/2025) dini hari. Letusan yang tercatat pada pukul 00.57 waktu setempat itu menandai salah satu erupsi signifikan dalam beberapa bulan terakhir, dengan kolom abu dan asap menjulang hingga sekitar 4.400 meter atau 4,4 kilometer dari permukaan kawah.

Menurut laporan Badan Meteorologi Jepang (JMA), proses erupsi tidak berhenti pada letusan awal. Aktivitas vulkanik dilaporkan berlanjut dengan intensitas yang perlu diwaspadai. JMA juga merilis prakiraan sebaran abu vulkanik, yang menunjukkan bahwa material erupsi berpotensi menyelimuti sejumlah wilayah di Prefektur Kagoshima, Kumamoto, hingga Miyazaki. Meski demikian, otoritas setempat memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa ataupun kerusakan bangunan akibat rangkaian erupsi tersebut.

Letusan kali ini bersumber dari kawah Minamidake, salah satu titik aktivitas vulkanik paling dominan di Gunung Sakurajima. Kolom abu yang mencapai lebih dari 4.000 meter atau 4 kilometer disebut sebagai yang pertama terjadi sejak Oktober tahun sebelumnya. Selain itu, batuan vulkanik berukuran besar teramati terlontar hingga mencapai pos pemantauan kelima, sebuah indikator bahwa tekanan dari dalam gunung api cukup kuat. Meski demikian, sejauh ini tidak ditemukan tanda-tanda munculnya aliran piroklastik yang berpotensi menimbulkan bahaya lebih besar.

Di tengah peningkatan aktivitas ini, JMA tetap mempertahankan tingkat siaga pada level tiga dari skala lima. Status tersebut mengharuskan masyarakat menjauhi area sekitar gunung dan membatasi akses ke beberapa zona yang dinilai berbahaya. Pemerintah daerah juga mengimbau warga untuk tetap mengikuti arahan pihak berwenang dan memperhatikan perkembangan terbaru melalui informasi resmi.

Gunung Sakurajima, yang kini menjadi bagian dari daratan utama karena aliran lava pada erupsi besar tahun 1914, telah lama dikenal sebagai salah satu gunung api paling aktif di Jepang. Aktivitas vulkaniknya kerap mempengaruhi kehidupan masyarakat di Kagoshima, terutama melalui hujan abu yang dapat mengganggu transportasi, aktivitas ekonomi, hingga kesehatan warga.

Meski kondisi saat ini masih dalam kategori terkendali, pakar vulkanologi menilai aktivitas Gunung Sakurajima perlu terus dipantau mengingat riwayat letusan sebelumnya yang dapat meningkat secara tiba-tiba. Dengan populasi yang tinggal relatif dekat dari puncak gunung, koordinasi antara pihak berwenang, ilmuwan, dan warga menjadi kunci untuk memastikan keselamatan bersama.

Hingga laporan ini diterbitkan, aktivitas erupsi masih terus diawasi ketat oleh JMA dan petugas pengamat gunung api di lapangan. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *