Saling Sindir Capres Anies Singgung Prabowo Soal Etika Kepemimpinan
JAKARTA – Saling sindir antara calon presiden (Capres) mewarnai sesi pertama Debat Capres pada, Minggu (07/01/2024). Dalam sesi penyampaian visi dan misi, Anies Baswedan menyerang Prabowo Subianto yang menurutnya memiliki ratusan ribu hektare tanah di saat setengah anggota TNI (Tentara Nasional Indonesia) tidak memiliki rumah dinas. Tanpa menyebut nama Anies, Prabowo menanggapi sindiran itu “asal bicara, tanpa data” ucapnya.
Hampir selama satu menit dalam sesi penyampaian visi-misi, Anies menyoroti kinerja Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang saat ini dipimpin capres nomor urut dua, Prabowo Subianto.
Salah satu kritik itu menyasar Prabowo yang dia sebut memiliki 340 ribu hektare tanah di seluruh Indonesia. “Di saat separuh tentara kita tidak memiliki rumah dinas, sementara menterinya, menurut Pak Jokowi, punya 340 ribu hektar tanah di negeri ini,” kata Anies.
Angka yang dirujuk Anies merujuk pada pernyataan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo pada Debat Capres pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019. Anies kemudian melanjutkan serangannya terhadap Prabowo dengan menyebut bahwa proyek Food Estate yang dikoordinasikan oleh Kemhan gagal.
“Ditambah lagi, food estate singkong, yang menguntungkan kroni, merusak lingkungan, dan tidak menghasilkan. Ini harus diubah. Kami akan memulai dengan kepemimpinan yang menjunjung tinggi etika,” kata Anies.
Anies melontarkan kritik soal Kemhan yang pernah dibobol oleh peretas pada tahun 2023. Fakta itu, kata Anies, ironis karena anggaran kementerian ini yang mencapai Rp700 triliun. “Anggaran Kemhan tidak bisa mempertahankan itu peretasan. Justru untuk membeli alat-alat alat utama sistem senjata (alutsista) yang bekas,” kata Anies.
Berbicara di podium dengan kemeja putih, Prabowo sempat menyanggah tuduhan Anies tersebut pada akhir penyampaian visi-misinya. “Kami bertekad punya pertahanan kuat. Mungkin ada yang asal bicara tanpa data, didorong ambisi menggebu-gebu sehingga tidak obyektif,” kata Prabowo.
Secara umum, Prabowo secara panjang lebar memaparkan visi dan misinya yang mengaitkan pertahanan dan keamanan dengan kesejahteraan masyarakat.
“Selama ratusan tahun, negara-negara dari jauh datang ke Nusantara untuk intervensi, mengganggu, adu domba dan mencuri. Kita berhadapan pada fakta bahwa kekayaan alam kita diambil dengan murah. Untuk jadi negara makmur, sejahtera, rakyat bisa hidup layak, kita harus menjaga kekayaan kita,” ujar Prabowo.
Ganjar Prabowo, di sisi lain, berencana menata ulang gelar pasukan militer. Dia beralasan, Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) akan menjadi pusat gravitasi baru. Rencana ini disebutnya sebagai antisipasi pertarungan global antara Amerika dan China.
”Oleh karena itu, pertahanan masuk ke wilayah 5.0, dengan teknologi sakti, rudal hipersonik, senjata siber, sensor kuantum, dan sistem senjata otonomi, dan itu bisa dilakukan, kalau anggaran Kemhan mencapai 1-2% dari (Produk domestik bruto) PDB.
Ganjar juga menyoroti isu seperti terorisme, narkoba, pinjaman online hingga perdagangan orang. Ganjar mendorong reformasi kepolisian dengan penguatan siber sistem, termasuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) siber yang kuat.
Redaksi01