Samarinda Gelar Penyerahan SKK 60 Mil dan Bantuan untuk Korban Bencana Sumatera
SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan menggelar kegiatan Penyerahan Surat Keterangan Kelaikan (SKK) 60 Mil, Pas Kecil, pembagian life jacket, serta bantuan sosial bagi korban bencana alam di Sumatera. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Fugo, Jalan Untung Suropati No. 8, Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Jumat (12/12/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya nasional dalam meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran, sekaligus sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam di sejumlah wilayah Sumatera. Penyerahan dokumen legalitas kapal dan perlengkapan keselamatan pelayaran diharapkan dapat mendorong tertib administrasi serta meningkatkan kesadaran pelaku usaha dan pengguna jasa transportasi laut terhadap pentingnya standar keselamatan.
Selain penyerahan SKK 60 Mil dan Pas Kecil sebagai dokumen resmi yang menyatakan kelaikan kapal untuk beroperasi, panitia juga membagikan life jacket kepada para pemilik dan operator kapal. Perlengkapan ini dinilai krusial untuk meminimalkan risiko kecelakaan di perairan, terutama bagi kapal-kapal kecil yang beroperasi di sungai dan wilayah pesisir.
Acara tersebut dihadiri Wakil Menteri Perhubungan Komjen. Pol. (Purn) Drs. Suntana, jajaran Kementerian Perhubungan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Samarinda, perangkat daerah terkait, pelaku usaha maritim, serta masyarakat pesisir. Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, hadir dan menyampaikan sambutan resmi mewakili Pemerintah Kota Samarinda.
“Atas nama Pemerintah Kota Samarinda, saya menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang telah memilih Samarinda sebagai lokasi kegiatan penting ini. Penyerahan SKK dan Pas Kecil bukan hanya administrasi, tetapi bagian dari komitmen keselamatan pelayaran,” ujarnya.
Saefuddin menegaskan bahwa aspek keselamatan pelayaran harus menjadi perhatian utama seluruh pihak yang terlibat dalam aktivitas transportasi laut. Menurutnya, kelengkapan dokumen dan peralatan keselamatan merupakan fondasi penting untuk menciptakan sistem pelayaran yang aman dan andal.
“Keselamatan pelayaran tidak boleh ada kompromi. Dokumen legal dan perlengkapan seperti life jacket adalah pilar penting untuk memastikan kapal beroperasi sesuai standar, sehingga risiko kecelakaan bisa ditekan seminimal mungkin.”
Kegiatan berlangsung sepanjang hari dengan rangkaian agenda yang meliputi penyerahan dokumen SKK 60 Mil dan Pas Kecil, distribusi perlengkapan keselamatan, serta penyaluran bantuan sosial bagi korban bencana alam di Sumatera. KSOP Kelas I Samarinda bersama Kementerian Perhubungan memfasilitasi proses penerbitan dokumen kelaikan kapal sebagai bentuk dukungan terhadap keselamatan operasional kapal-kapal yang beroperasi di wilayah perairan.
Saefuddin menilai transportasi laut memiliki peran strategis dalam mendukung konektivitas nasional dan pertumbuhan ekonomi, terutama bagi negara kepulauan seperti Indonesia. Ia menekankan bahwa kelancaran distribusi barang, mobilitas masyarakat, dan aktivitas sosial sangat bergantung pada sistem pelayaran yang aman dan tertib.
“Indonesia sangat bergantung pada kelancaran pelayaran untuk perdagangan, distribusi logistik, dan aktivitas sosial. Karena itu, keselamatan harus menjadi prioritas utama semua pihak, baik regulator, operator kapal, maupun pengguna jasa,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti pentingnya peningkatan edukasi dan literasi keselamatan bagi awak kapal serta masyarakat pesisir. Menurutnya, pemahaman yang baik mengenai penggunaan alat keselamatan, kepatuhan terhadap rute pelayaran, pengaturan muatan, serta kewaspadaan terhadap kondisi cuaca menjadi faktor penentu dalam mencegah kecelakaan di laut dan perairan sungai.
“Kesadaran terhadap alat keselamatan, kepatuhan rute, kepastian muatan, serta pemahaman cuaca harus terus digalakkan. Jangan sampai muatan berlebihan atau kelalaian kecil menimbulkan permasalahan besar di lapangan,” jelasnya.
Saefuddin berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat budaya keselamatan pelayaran di Kota Samarinda dan Kalimantan Timur secara umum. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor maritim untuk menjadikan keselamatan sebagai komitmen bersama yang dijalankan secara konsisten.
“Mari kita jadikan kampanye keselamatan ini sebagai komitmen bersama. Dengan konsistensi, angka kecelakaan bisa ditekan dan kepercayaan masyarakat terhadap transportasi laut semakin meningkat,” pungkasnya.
Melalui penyerahan dokumen legalitas kapal, distribusi perlengkapan keselamatan, serta penyaluran bantuan sosial, kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kepatuhan administrasi dan keselamatan pelayaran, tetapi juga memperkuat solidaritas dan kepedulian sektor maritim terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam di berbagai daerah. []
Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Aulia Setyaningrum
