Samri Shaputra Desak Pemekaran Samarinda Seberang!
SAMARINDA– Wacana pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Samarinda Seberang yang sudah bergulir sejak 2017 hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan terwujud.
Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra, menyatakan dukungannya terhadap aspirasi tersebut saat ditemui pada Jumat (25/04/2025). Ia menilai, secara geografis, pemekaran ini akan mempercepat pemerataan pembangunan dan meningkatkan kemudahan masyarakat dalam mengakses layanan pemerintahan.
“Jumlah penduduk Samarinda sudah sangat padat, sehingga pemekaran wilayah menjadi kebutuhan untuk meningkatkan pelayanan publik. Dengan pemerintahan sendiri, pembangunan bisa lebih terfokus,” ujarnya.
Sebagai salah satu penggagas DOB Samarinda Seberang, Samri meyakini, bila pemekaran terwujud, akan ada dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, termasuk terciptanya banyak lapangan pekerjaan baru di wilayah tersebut.
Namun, ia mengakui bahwa wacana ini masih menghadapi hambatan, salah satunya adalah kebijakan moratorium pemekaran daerah dari pemerintah pusat.
“Proses ini terhambat moratorium pemerintah pusat. Kemungkinan besar karena keterbatasan anggaran. Semoga moratorium segera dicabut agar peluang ini terbuka kembali,” katanya.
Samri menjelaskan, dalam perkembangan wacana tersebut, status DOB yang awalnya dirancang berbentuk kabupaten kemudian diubah menjadi kota, dengan rencana nama “Kota Samarendah Baru”.
Pertimbangan perubahan bentuk ini, lanjutnya, mengikuti persyaratan minimal empat kecamatan untuk membentuk daerah otonom kota. Saat ini, wilayah Samarinda Seberang mencakup Kecamatan Palaran, Samarinda Seberang, dan Loa Janan Ilir. Untuk memenuhi syarat, ada rencana mengusulkan tambahan dari Kecamatan Loa Janan Ulu atau Kecamatan Sanga-Sanga yang saat ini berada di Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Alternatif lainnya, bisa dilakukan pemekaran kecamatan yang sudah ada, sehingga jumlah kecamatan mencukupi persyaratan administrasi,” tutup Samri.[]
Himawan Yokominarno.
