SAR Lakukan Pencarian Bocah yang Hilang Usai Diserang Buaya di Bacan

HALMAHERA SELATAN – Insiden tragis kembali terjadi di wilayah perairan Maluku Utara. Seorang bocah berusia 10 tahun bernama Affan dilaporkan hilang setelah diduga diterkam seekor buaya saat berenang di Sungai Inggo, Desa Amasing Kota Barat, Kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan. Hingga Rabu (17/12/2025), korban masih dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Selasa (16/12/2025) sekitar pukul 16.00 WIT. Saat kejadian, Affan tengah bermain dan berenang bersama dua orang temannya di sungai yang berada tidak jauh dari permukiman warga. Aktivitas tersebut awalnya berjalan normal hingga tiba-tiba suasana berubah menjadi kepanikan.

Kapolres Halmahera Selatan AKBP Hendra Gunawan menjelaskan berdasarkan keterangan awal yang diterima pihak kepolisian, korban tiba-tiba ditarik ke dalam air oleh buaya yang muncul dari sungai tersebut.

“Informasi yang kami dapat, pertama, korban ini lagi bermain di sungai itu. Terus sementara lagi berenang, tiba-tiba ditarik, diterkam sama buaya yang ada di sungai,” kata Kapolres Halmahera Selatan AKBP Hendra Gunawan, dilansir detikSulsel, Rabu (17/12/2025).

Dua teman korban yang berada di lokasi berhasil menyelamatkan diri dan tidak mengalami luka. Keduanya langsung berlari meminta pertolongan kepada warga sekitar setelah menyaksikan Affan diterkam predator tersebut.

“Jadi mereka ini bertiga main di sungai itu. Korban diterkam buaya, dua teman lainnya selamat. Dua anak ini lapor kalau temannya diterkam buaya,” ungkapnya.

Laporan warga segera ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian bersama tim Basarnas. Pencarian dilakukan dengan menyisir aliran Sungai Inggo serta area di sekitarnya yang diduga menjadi lokasi persembunyian buaya. Proses pencarian tidak berjalan mudah karena sungai tersebut diketahui merupakan habitat buaya muara yang berukuran besar dan agresif.

Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani, menyampaikan bahwa pencarian dilakukan secara intensif dengan mengerahkan tim SAR gabungan melalui jalur air dan darat. Namun, faktor keselamatan menjadi perhatian utama mengingat potensi ancaman dari buaya lain.

“Tim juga sangat berhati-hati dalam melakukan pencarian mengingat kemunculan buaya lain yang membahayakan keselamatan tim SAR,” tutur Iwan Ramdani.

Hingga saat ini, belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban. Pihak berwenang terus melakukan koordinasi dengan aparat desa dan masyarakat setempat untuk memperluas area pencarian. Warga yang tinggal di sekitar sungai juga diminta meningkatkan kewaspadaan dan menghindari aktivitas di perairan tersebut sementara waktu.

Insiden ini kembali menjadi pengingat serius akan tingginya risiko aktivitas di sungai-sungai yang menjadi habitat satwa liar berbahaya. Pemerintah daerah diharapkan segera melakukan langkah mitigasi, termasuk pemasangan peringatan serta edukasi kepada masyarakat, guna mencegah kejadian serupa terulang.

Pihak kepolisian dan Basarnas memastikan upaya pencarian akan terus dilakukan secara maksimal hingga korban ditemukan. Masyarakat diminta untuk tidak mendekati lokasi pencarian tanpa koordinasi demi menghindari risiko keselamatan. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *