Satgas Damai Cartenz Evakuasi 11 Jenazah Korban OPM di Yahukimo, Pasangan Sandera Selamat

YAHUKIMO – Tim gabungan Satgas Damai Cartenz yang terdiri atas personel Polri dan TNI berhasil mengevakuasi sebelas jenazah pendulang emas yang menjadi korban kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berafiliasi dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Dalam operasi yang sama, sepasang suami istri yang sebelumnya disandera juga berhasil dibebaskan dalam kondisi selamat.

Kepala Satuan Tugas Humas Operasi Damai Cartenz, Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo, menjelaskan bahwa proses evakuasi terhadap korban terus dilaksanakan secara bertahap, mengingat medan yang sulit serta lokasi jenazah yang tersebar di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Yahukimo.

“Hingga Minggu (13/4/2025), tim berhasil mengevakuasi sebelas jenazah dari lokasi yang berbeda-beda. Rinciannya, satu jenazah ditemukan di Kabupaten Pegunungan Bintang, dua di Camp 22, satu di Muara Kum, lima di Kampung Bingki, dan dua jenazah lainnya di Tanjung Komali,” ujar Yusuf dalam keterangan resmi.

Tim DVI dari RS Bhayangkara Jayapura dan RSUD Dekai telah berhasil mengidentifikasi tiga jenazah. Upaya pencarian data antemortem dari keluarga korban lainnya masih terus dilakukan. Yusuf menambahkan, apabila tidak ada keluarga yang dapat mengambil jenazah, maka pemakaman akan dilakukan di Yahukimo mengingat kondisi jenazah yang membusuk dan mulai mengeluarkan cairan.

Selain evakuasi korban jiwa, Satgas juga berhasil menyelamatkan dua sandera, yakni Kepala Dusun Muara Kum, Daniel Nabyal, dan istrinya, Makdalena Olivia Masela alias Gebi. Keduanya merupakan warga asli Papua dari Kampung Mabul dan dibebaskan oleh kelompok penyandera setelah dua hari disekap.

“Setelah dibebaskan, mereka langsung dievakuasi menggunakan helikopter Bell milik Polri menuju Bandara Dekai. Di sana, mereka mendapat penanganan medis dan pendampingan trauma dari tim Dokter Operasi Damai Cartenz serta psikolog,” jelas Yusuf.

Operasi ini melibatkan 307 personel gabungan, terdiri atas 167 personel Polri, 50 anggota TNI dari Kodim Yahukimo, 40 personel Kopasgat, dan 50 prajurit Marinir. Tim gabungan masih terus menyisir wilayah untuk mencari kemungkinan korban lainnya serta mengejar pelaku penyerangan.

“Situasi mulai kondusif, namun kami belum menghentikan operasi. Pengejaran terhadap kelompok pelaku masih dilakukan hingga tuntas,” tegas Yusuf. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *