Satgas Tangkap Male Telenggen, Tokoh Kunci KKB

PUNCAK JAYA – Komitmen negara dalam menjaga stabilitas keamanan dan menegakkan supremasi hukum di Papua kembali ditegaskan lewat keberhasilan Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz menangkap salah satu tokoh penting Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Male Telenggen.
Penangkapan dilakukan pada Sabtu (19/7/2025) di Kampung Wuyuneri, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.
Male Telenggen telah lama masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dan dikenal sebagai figur sentral dalam sejumlah aksi kekerasan bersenjata yang meresahkan masyarakat. Kini, pelaku telah diamankan untuk proses hukum di Polres Puncak Jaya.
“Hingga saat ini Male Telenggen dalam pengamanan di Polres Puncak Jaya untuk proses hukum lebih lanjut,” ujar Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Ramadhani, Selasa (22/7/2025).
Ia menjelaskan, penangkapan tersebut merupakan bagian dari rangkaian tindakan tegas terhadap kelompok separatis yang kerap mengganggu keamanan masyarakat di wilayah pegunungan tengah Papua. Penindakan ini menjadi bukti bahwa negara hadir untuk melindungi rakyat dan menindak tegas setiap bentuk terorisme domestik.
“Male Telenggen merupakan DPO yang terlibat dalam dua kasus pembunuhan,” lanjut Faizal.
Dua peristiwa tragis yang melibatkan Male tercatat dalam catatan aparat. Pada 15 Agustus 2024, ia diduga bertanggung jawab atas penyerangan di Sport Center, Kampung Luguneri, Distrik Pagaleme, yang menewaskan seorang prajurit TNI.
Kemudian, pada 12 Juli 2025, ia juga terlibat dalam pembunuhan terhadap warga sipil bernama Edi Hermanto di Pasar Sentral, Kota Mulia.
“Penangkapan ini bagian dari upaya menindak kelompok bersenjata yang selama ini meresahkan warga,” tegas Faizal.
Keberhasilan ini diharapkan memberi dampak psikologis positif bagi warga dan memperkuat rasa aman di wilayah yang selama ini menjadi titik konflik.
Penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan bersenjata di Papua akan terus dilanjutkan sebagai bagian dari misi membangun kedamaian dan memperkuat legitimasi negara di kawasan strategis tersebut. []
Nur Quratul Nabila A