Satu Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Mengapung di Selat Bali

BANYUWANGI — Upaya pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.

Pada Minggu siang, satu jenazah kembali ditemukan mengapung di perairan Selat Bali, sekitar 6 mil laut dari lokasi terakhir kapal dinyatakan hilang.

Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II, Laksamana TNI Endra Hartono, mengatakan bahwa korban ditemukan oleh unsur Search and Rescue Unit (SRU) Laut sekitar pukul 10.41 WIB.

“Jaraknya sekitar 5,7 hingga 6 mil laut ke arah selatan dari titik kapal dinyatakan hilang,” kata Endra.

Jenazah pertama kali terpantau oleh KRI Fanildo saat sedang melakukan observasi dasar laut di sekiar lokasi pencarian.

Dari kapal tersebut, tim pengamat melihat objek mencurigakan menyerupai tubuh manusia dalam posisi tengkurap.

“Waktu menggambarkan dasar laut, KRI Fanildo mendeteksi jenazah. Kami segera kirim KRI Tongkol untuk evakuasi,” ujar Endra.

Menindaklanjuti temuan tersebut, Endra langsung memerintahkan KRI Tongkol mendekat ke koordinat lokasi penemuan untuk melakukan proses evakuasi.

Jenazah dievakuasi tanpa membawa identitas apa pun, hanya mengenakan kaus biru navy dan celana pendek.

Setelah berhasil dievakuasi, jenazah dibawa menuju Dermaga Pusri, Ketapang, Banyuwangi. Kapal tiba sekitar pukul 13.40 WIB dan korban langsung dilarikan menggunakan ambulans ke RSUD Blambangan untuk keperluan identifikasi.

“Sebelum diserahkan ke pihak keluarga, jenazah terlebih dahulu dilakukan proses identifikasi lebih lanjut,” tambah Endra.

Dengan penemuan ini, total korban yang telah ditemukan dari insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya kini mencapai 37 orang, terdiri dari 30 orang selamat dan 7 orang meninggal dunia.

Sementara itu, sebanyak 28 orang lainnya masih dalam proses pencarian.

Pencarian terus diperluas, dengan dukungan unsur laut dan penyelam profesional yang siap diturunkan ke titik-titik potensial.

Koordinasi antara TNI AL, Basarnas, dan instansi lainnya dilakukan secara intensif untuk mempercepat proses pencarian dan identifikasi korban. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *