Sekda Sri Wahyuni Tegaskan Wawasan Kebangsaan Pada Diklat Paskibraka Kaltim 2023
ADV LIPSUS-38 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibra) Provinsi Kaltim pada Peringatan HUT RI ke-78 tahun 2023, mendapat arahan dan motivasi dari Sekretaris Daerah (SEKDA) Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni didampingi Kepala Dispora Kaltim HM Agus Hari Kesuma berserta jajarannya, para pelatih dan pembimbing Pasibraka Kaltim.
Dalam arahannya Sri Wahyuni menyampaikan, sebagai pemuda bangsa penting untuk terus membangun dan mengenali nilai-nilai kebangsaan di era digital yang sudah semakin maju seperti saat ini. Melalui paskibra inilah menjadi wadah mensosialisasikan nilai kebangsaan ini.
“Hal-hal yang menjadi nilai kebangsaan jangan sampai hilang, jangan bergeser meskipun kita berada di era digital seperti saat ini, tentu kita dituntut untuk lebih memberikan pemahaman kepada anak-anak muda terhadap nilai-nilai kebangsaan itu,” ungkapnya, di Aula Dispora Kalimantan Timur.
Sri berpesan selama diklat agar para peserta bisa mengoptimalkan karakter pemuda paskibra. Mengingat mereka akan menjadi bagian dalam proses pembangunan bangsa hingga 2023.
Menurutnya, peran Pemuda memiliki 4 peran pemuda yang dapat di artikan pemuda sebagai agen perubahan dan pembaharuan, agen pembangunan, agen pendidikan dan agen semangat juang, yang dimana pemuda Indonesia berdampak pada bonus demograsi tahun 2030 aktif dalam pembangunan dan peduli terhadap kemajuan bangsa yang berdaya saing, memiliki skill dan berpendidikan serta energik, empati dan toleran.
“Banyak pemuda-pemuda yang berhasil dan mengejutkan karena memang, dia bisa mengoptimalkan karakter pemudanya,” tuturnya.
Sri Wahyuni menjelaskan, secara umum ada 6 Inti Moral Publik diantaranya Peduli, Adil, Kebebasan yang bertanggung jawab, Kesetiaan, Respek terhadap otoritas dan Menghormati Nilai-nilai yang suci sesuai dengan pesan Soerjanto Poespowardojo dari Filsafat Pancasila.
“Pancasila menggambarkan keluhuran sifat hidup manusia, bahwa kemerdekaan yang sejati diartikan tidak sebatas kebebasan, melainkan juga untuk memelihara kehidupan berdasarkan imbangan yang harmonis antara manusia dan masyarakat.” pungkasnya.
Penulis : Nurfaradita l Editor Ekanika