Semburan Lumpur Sidoarjo Masih Berlangsung, Kabar Berhenti Hanya Isu

SIDOARJO – Kabar mengenai berhentinya semburan lumpur Sidoarjo di Kelurahan Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo, belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa semburan tersebut masih terjadi, meski hanya berupa asap putih yang keluar dari titik semburan.
Semburan lumpur yang telah berlangsung sejak 29 Mei 2006 ini berasal dari Sumur Banjarpanji 1, yang merupakan bagian dari kegiatan pengeboran gas Blok Brantas oleh PT Lapindo Brantas. Titik semburan terletak sekitar 150 meter dari permukiman warga Kelurahan Siring, Porong. Selama 19 tahun terakhir, bencana ini telah menyebabkan sekitar 25 ribu warga dari delapan desa di tiga kecamatan harus meninggalkan tempat tinggal mereka.
Sastro, warga Desa Jatirejo, Porong, menuturkan bahwa kabar mengenai berhentinya semburan lumpur yang beredar di media sosial tidak benar. Setelah melakukan pengecekan langsung ke lokasi, ia memastikan bahwa semburan masih terjadi.
“Memang ada informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa semburan lumpur di Porong sudah berhenti. Saya pun penasaran dan mengecek langsung ke tanggul penahan lumpur. Namun, faktanya semburan masih ada, meski yang terlihat saat ini hanya asap putih yang keluar,” ujar Sastro, Kamis (13/3/2025).
Ia menambahkan, titik semburan di tanggul 21 dan 25 masih mengeluarkan asap putih, meskipun tidak lagi memuntahkan lumpur secara signifikan. Selain itu, beberapa kolam penampungan air (pon) di sekitar lokasi terlihat penuh, dan pompa besar masih aktif mengalirkan air ke Sungai Porong.
Sementara itu, di sisi selatan lokasi semburan, terdapat dua titik pembuangan lumpur di Desa Pajarakan dan Desa Besuki. Namun, lumpur tidak lagi keluar dari pipa-pipa pembuangan di kedua desa tersebut. Pipa-pipa tersebut hanya mengalirkan air yang tampak jernih.
Wardiman, warga Desa Besuki, membenarkan bahwa pipa-pipa pembuangan lumpur masih aktif, tetapi tidak lagi membawa lumpur.
“Setiap hari pipa-pipa itu masih berfungsi, tetapi sekarang hanya mengeluarkan air, bukan lumpur,” ungkapnya.
Semburan lumpur Sidoarjo telah menjadi bencana besar yang berdampak luas bagi masyarakat dan infrastruktur di sekitarnya. Hingga kini, dampak dari peristiwa tersebut masih dirasakan oleh banyak pihak, dan upaya penanggulangan terus dilakukan oleh pemerintah serta pihak terkait. []
Nur Quratul Nabila A