Seno Aji: Budaya Pilar Pembangunan Kaltim

SAMARINDA — Penguatan identitas budaya di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menjadi fokus Pemerintah Provinsi (Pemprov) dalam merancang strategi pembangunan jangka panjang. Salah satu inisiatif yang tengah digodok adalah revitalisasi dan pengembangan Taman Budaya sebagai ruang ekspresi kreatif lintas etnis dan generasi.

Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim, Seno Aji, menyampaikan hal tersebut usai menutup rangkaian Pekan Kebudayaan Daerah Provinsi Kaltim pada Sabtu malam, (21/06/2025). Dalam keterangannya, Seno menegaskan bahwa Taman Budaya harus menjadi ruang yang dapat dinikmati dan dimanfaatkan oleh seluruh komunitas seni yang ada di Kaltim, dari berbagai latar belakang budaya.

“Kami sedang mengatur agar Taman Budaya ke depan bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh komunitas seni dan budaya, baik dari Dayak, Kutai, Banjar, Paser, Jawa, Sulawesi, dan lainnya,” ujarnya.

Gagasan ini bukan hanya sebatas pada infrastruktur, melainkan juga visi besar Pemprov dalam menjadikan seni dan budaya sebagai pilar pembangunan yang hidup dan dinamis. “Harapannya, taman budaya ini bisa menjadi seperti Taman Ismail Marzuki di Jakarta, yang inklusif dan terbuka untuk semua,” tambah Seno.

Menurutnya, pengembangan budaya tidak hanya berbicara tentang pelestarian warisan leluhur, tetapi juga membuka peluang besar dalam penguatan ekonomi kreatif, peningkatan kualitas pendidikan karakter, serta mendorong interaksi sosial yang harmonis.

Taman Budaya yang dirancang Pemprov nantinya akan menjadi ruang publik interaktif — tak hanya sebagai panggung pertunjukan, tetapi juga sebagai tempat pembelajaran, kolaborasi, dan dialog lintas budaya. Seno menyebutkan bahwa pengelolaan taman budaya ini akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk dinas terkait dan komunitas lokal.

“Pemerintah akan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta komunitas seni untuk menjadikan taman budaya sebagai pusat kreativitas dan interaksi budaya,” jelasnya. Dengan pendekatan inklusif dan kolaboratif ini, Pemprov Kaltim optimistis bahwa taman budaya ke depan akan menjadi simbol persatuan dalam keberagaman, sekaligus katalisator berkembangnya potensi seni lokal menuju level nasional dan internasional. []

Penulis: Nur Quratul Nabila | Penyunting: Enggal Triya Amukti | ADV Diskominfo Kaltim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *