Serangan Gangster di Jakarta Barat, Warga Diminta Tetap Waspada
JAKARTA – Aksi penyerangan yang dilakukan sekelompok gangster terhadap sejumlah pemuda di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, kembali memunculkan kekhawatiran warga soal keamanan lingkungan pada malam hari. Peristiwa tersebut terjadi saat para pemuda tengah menghabiskan waktu dengan bergadang di permukiman warga, tepatnya di Gang Jambu Prepedan RW 09, Kecamatan Kalideres.
Insiden penyerangan ini diketahui setelah rekaman video kejadian beredar luas di media sosial dan memicu keresahan masyarakat sekitar. Dalam video tersebut, terlihat sekelompok orang datang menggunakan sepeda motor dan langsung menyerang pemuda yang sedang berkumpul tanpa peringatan. Serangan berlangsung singkat, namun cukup membuat korban dan warga sekitar panik.
Polisi bergerak cepat menindaklanjuti laporan masyarakat. Aparat dari Polsek Kalideres langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP) serta menggali keterangan dari warga sekitar. Kanit Reskrim Polsek Kalideres, AKP Kevin Andrian, membenarkan pihaknya telah turun langsung ke lokasi untuk memastikan kondisi keamanan pasca-kejadian.
“Kami sudah ke lokasi dan memang warga di sana sudah resah. Kami sudah minta kepada pengurus RT dan RW yang kenal dengan para pelaku untuk melapor karena ketika kami tiba sudah tidak ada,” kata AKP Kevin dilansir Antara, Kamis (18/12/2025).
Menurut Kevin, saat petugas tiba di lokasi, para pelaku telah melarikan diri sehingga belum ada satu pun yang berhasil diamankan. Namun demikian, polisi memastikan proses penyelidikan tetap berjalan dengan mengumpulkan berbagai petunjuk pendukung, termasuk rekaman kamera pengawas di sekitar lokasi kejadian.
Anggota kepolisian di lapangan saat ini juga tengah menelusuri rekaman CCTV untuk mengidentifikasi wajah para pelaku, ciri-ciri kendaraan yang digunakan, serta arah pelarian mereka. Upaya ini dilakukan guna mempercepat pengungkapan identitas kelompok yang diduga merupakan gangster motor.
Dalam penyelidikan awal, polisi menemukan indikasi bahwa para pelaku berusaha mengelabui aparat dengan menggunakan kendaraan tanpa identitas yang jelas. Bahkan, sebagian kendaraan yang digunakan diduga tidak memiliki pelat nomor resmi.
“Kami duga dia pakai pelat nomor bodong karena pas kami cek ternyata nggak terdata,” kata dia.
Kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi penyidik. Meski begitu, kepolisian menegaskan tidak akan menghentikan proses hukum dan terus mendalami kasus ini hingga para pelaku berhasil diidentifikasi dan ditangkap.
“Kami masih mendalami dan menyelidiki, karena yang mereka serang itu juga anak-anak muda seperti anak sekolah lah,” ujar Kevin.
Polisi juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan apabila melihat aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar, khususnya pada jam-jam rawan. Warga diminta tidak main hakim sendiri dan mempercayakan penanganan kasus sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan. Kolaborasi antara warga, pengurus lingkungan, dan kepolisian dinilai krusial untuk mencegah terulangnya aksi kekerasan serupa yang dapat mengancam keselamatan generasi muda di wilayah permukiman padat penduduk. []
Siti Sholehah.
