Serangan Israel di Kota Gaza Targetkan Komandan Senior Hamas
JAKARTA – Eskalasi keamanan kembali terjadi di Jalur Gaza setelah militer Israel melancarkan serangan yang menargetkan sebuah kendaraan di Kota Gaza. Serangan tersebut memicu ledakan besar dan menewaskan sejumlah orang, di tengah dugaan bahwa mobil tersebut membawa seorang komandan senior Hamas yang selama ini masuk dalam daftar target utama Israel.
Menurut laporan Reuters, serangan udara itu terjadi pada Minggu (14/12/2025) waktu setempat. Otoritas kesehatan di Gaza menyatakan sedikitnya empat orang tewas akibat ledakan yang menghancurkan kendaraan tersebut. Namun hingga kini, belum ada konfirmasi resmi dari Hamas mengenai identitas para korban, termasuk dugaan bahwa salah satu di antaranya adalah Raed Saed.
Militer Israel mengakui telah melancarkan serangan yang menargetkan seorang komandan senior Hamas di Kota Gaza. Meski demikian, pihak Israel tidak mengungkapkan nama target maupun rincian lebih lanjut mengenai operasi tersebut. Pernyataan singkat ini memperkuat spekulasi bahwa serangan dilakukan secara spesifik terhadap tokoh penting dalam struktur militer Hamas.
Raed Saed selama ini dikenal oleh Israel sebagai salah satu figur kunci Hamas. Ia disebut-sebut sebagai otak di balik serangan Hamas ke Tel Aviv pada 7 Oktober 2023, sebuah peristiwa yang menjadi titik balik konflik bersenjata antara Israel dan Hamas. Jika benar Saed terbunuh dalam serangan ini, maka ia akan menjadi tokoh senior Hamas paling terkenal yang tewas sejak kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku pada Oktober 2025.
Pejabat pertahanan Israel menggambarkan Saed sebagai kepala pasukan manufaktur senjata Hamas, yang bertanggung jawab atas pengembangan dan produksi persenjataan kelompok tersebut. Peran ini dianggap krusial dalam menjaga kemampuan tempur Hamas, terutama setelah konflik berkepanjangan yang menguras sumber daya kelompok itu.
Sumber-sumber internal Hamas juga menyebut Raed Saed sebagai orang kedua dalam struktur komando sayap bersenjata Hamas, tepat di bawah Izz eldeen Al-Hadad. Selain itu, Saed pernah memimpin batalion Hamas di Kota Gaza, yang dikenal sebagai salah satu unit terbesar dan paling terlatih di dalam organisasi tersebut. Posisi strategis inilah yang membuat Saed menjadi target bernilai tinggi bagi militer Israel.
Namun, laporan dari Al Jazeera menyebutkan bahwa Israel hanya mengklaim telah berhasil menyerang seorang anggota kunci Hamas di wilayah Gaza tanpa mengungkap identitasnya. Hingga kini, Israel belum membeberkan nama korban tewas dalam serangan terbaru tersebut, sementara Hamas juga belum mengeluarkan pernyataan resmi yang mengonfirmasi atau membantah kabar kematian Raed Saed.
Dalam sebuah unggahan di kanal Telegram resminya, militer Israel menuduh bahwa individu yang menjadi target serangan tersebut tengah berupaya membangun kembali kemampuan militer Hamas. Tuduhan ini mengindikasikan bahwa Israel memandang serangan tersebut sebagai langkah pencegahan terhadap kebangkitan kekuatan Hamas pascagencatan senjata.
Serangan ini kembali menimbulkan kekhawatiran akan rapuhnya gencatan senjata yang telah disepakati. Meski konflik berskala besar mereda sejak Oktober 2025, aksi militer yang menargetkan tokoh penting berpotensi memicu respons lanjutan dan memperburuk situasi keamanan di kawasan tersebut. Komunitas internasional pun diperkirakan akan terus memantau perkembangan ini dengan seksama. []
Siti Sholehah.
