Serangan Penikaman di Pabrik Jepang, 14 Orang Terluka

TOKYO – Insiden kekerasan mengguncang Jepang setelah sebuah serangan penikaman terjadi di salah satu pabrik di Kota Mishima. Peristiwa yang terjadi pada Jumat sore itu mengakibatkan sedikitnya 14 orang mengalami luka-luka dan harus mendapatkan penanganan medis. Selain melakukan penikaman, pelaku juga dilaporkan menggunakan cairan yang disemprotkan di lokasi kejadian, sehingga menambah kepanikan para pekerja.

Pejabat Departemen Pemadam Kebakaran Kota Mishima, Tomoharu Sugiyama, mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan darurat terkait insiden tersebut pada sore hari. Petugas segera mengerahkan sejumlah ambulans ke lokasi pabrik untuk mengevakuasi para korban.

“Empat belas orang sedang diangkut oleh layanan darurat,” kata Sugiyama, dilansir AFP, Jumat (26/12/2025).

Sugiyama menjelaskan bahwa panggilan pertama diterima sekitar pukul 16.30 waktu setempat dari sebuah pabrik karet di wilayah tersebut. Berdasarkan laporan awal yang diterima petugas, lima hingga enam orang disebut mengalami luka akibat ditusuk oleh seorang pria. Selain itu, pelaku juga diduga menggunakan “cairan seperti semprotan”, meski jenis cairan tersebut belum dapat dipastikan.

Situasi di dalam pabrik dilaporkan sempat kacau setelah serangan terjadi. Para pekerja berusaha menyelamatkan diri sementara pihak keamanan internal pabrik berupaya mengamankan area hingga aparat kepolisian tiba di lokasi. Hingga kini, otoritas setempat masih menyelidiki motif di balik serangan tersebut.

Media Jepang, termasuk penyiar publik NHK, melaporkan bahwa polisi telah menangkap seorang pria yang diduga sebagai pelaku. Pria tersebut ditangkap atas dugaan percobaan pembunuhan. Surat kabar Asahi Shimbun, mengutip sumber investigasi, menyebutkan bahwa tersangka merupakan pria berusia sekitar 30-an tahun dan memiliki keterkaitan dengan pabrik tempat kejadian berlangsung.

Menurut laporan Asahi Shimbun, pelaku mengenakan perlengkapan yang menyerupai masker gas saat melancarkan aksinya. Ia juga disebut membawa senjata tajam yang digambarkan sebagai pisau jenis survival. Fakta ini menimbulkan pertanyaan mengenai tingkat perencanaan dan kesiapan pelaku sebelum melakukan serangan.

Sugiyama menambahkan bahwa setidaknya enam dari total 14 korban telah dilarikan ke rumah sakit menggunakan beberapa unit ambulans. Hingga laporan ini disusun, otoritas belum merinci secara pasti tingkat keparahan luka para korban. Namun, seluruh korban dilaporkan dalam kondisi sadar saat dievakuasi.

Pabrik tempat kejadian diketahui dikelola oleh Yokohama Rubber Co, sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang manufaktur produk karet, termasuk ban untuk truk dan bus. Manajemen perusahaan belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut, namun dikabarkan bekerja sama penuh dengan aparat kepolisian dalam proses penyelidikan.

Insiden ini menjadi perhatian luas karena Jepang dikenal sebagai negara dengan tingkat kejahatan kekerasan yang relatif rendah. Jepang juga memiliki regulasi kepemilikan senjata api yang sangat ketat serta angka pembunuhan yang tergolong rendah dibandingkan banyak negara lain.

Meski demikian, beberapa tahun terakhir Jepang beberapa kali diguncang aksi kekerasan berskala besar, termasuk kasus penusukan massal dan penembakan. Salah satu peristiwa yang paling menggemparkan adalah pembunuhan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe pada tahun 2022.

Pihak berwenang kini berfokus memastikan keamanan di sekitar lokasi kejadian serta mengungkap motif pelaku, termasuk kemungkinan faktor pribadi, pekerjaan, atau gangguan psikologis yang melatarbelakangi serangan tersebut. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *