Sertifikasi Wisata dan Efisiensi Anggaran Jadi Prioritas Dispar Kukar

KUTAI KARTANEGARA – Tahun ini, Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Kartanegara (Kukar) tengah melakukan sejumlah inisiatif untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata di wilayah tersebut. Beberapa langkah strategis telah dirancang untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan efisiensi anggaran, seiring dengan upaya memaksimalkan potensi wisata daerah.
Kabid Pengembangan Destinasi Wisata Dispar Kukar, Ridha Fatrianta, mengungkapkan bahwa pihaknya akan fokus pada dua hal utama: penguatan kelompok “sadar wisata” dan sertifikasi higienis untuk rumah makan serta para pelaku usaha pariwisata.
Dalam pernyataannya, Ridha menjelaskan bahwa salah satu langkah yang diambil adalah sertifikasi pemandu wisata. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi para pemandu wisata dan memberikan jaminan kualitas bagi wisatawan yang berkunjung ke Kutai Kartanegara.
“Tahun ini, di bidang saya, kami melakukan sertifikasi pemandu wisata. Kami fokus pada kelompok-kelompok sadar wisata serta sertifikasi pelaku usaha sektor pariwisata,” ujar Ridha, Selasa (25/02/2025).
Selain itu, Ridha juga menambahkan bahwa pembuatan paket wisata bukanlah tanggung jawab pemerintah. Menurutnya, peran pemerintah lebih kepada pendampingan, terutama kepada kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dalam merancang paket wisata yang sesuai dengan potensi daerah Kukar.
“Pemerintah berperan dalam memberikan pendampingan kepada kelompok seperti Pokdarwis dalam merancang paket wisata dan memetakan potensi wisata di daerah Kukar,” tambahnya.
Dalam hal pengelolaan anggaran, Ridha menyatakan bahwa Pemkab Kukar telah melaksanakan pemotongan anggaran pada tahap pertama. Pemotongan tersebut meliputi anggaran untuk perjalanan dinas dan paket pertemuan yang dirasakan kurang prioritas.
“Efisiensi anggaran ini sudah dilakukan pada tahap pertama, dengan pemotongan untuk perjalanan dinas dan paket meeting. Tahap kedua masih dalam pembahasan, jadi belum ada keputusan pasti berapa jumlah pemotongan yang akan dilakukan,” ujarnya.
Langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan Pemkab Kukar dalam mengoptimalkan anggaran, sambil memastikan sektor pariwisata tetap berkembang dengan baik dan tetap menarik bagi wisatawan. Diharapkan, dengan langkah-langkah strategis tersebut, pariwisata di Kukar bisa berkembang lebih pesat, berdaya saing tinggi, dan tentunya lebih efisien dalam penggunaan anggaran. []
Nistia Endah.