Sikap ICMI Tentang Pernyataan Ahok
PONTIANAK-Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menyatakan sikap terhadap kasus dugaan penistaan Alquran yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). ICMI menilai perbuatan Ahok jelas-jelas tercela yang dibuktikan dengan permintaan maaf yang bersangkutan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Secara garis besar ada tiga sikap ICMI terhadap dugaan penistaan Alquran oleh Ahok. Pertama, penyelesaian masalah hukum Ahok oleh penegak hukum harus dilakukan secara transparan dan akuntabel, serta seadil-adilnya.
Kedua, KPU DKI Jakarta diminta mempertimbangkan pengesahan salah seorang calon gubernur DKI mengingat yang bersangkutan tidak memenuhi syarat sebagai calon gubernur sesuai dengan UU no.8 tahun 2015 pasal 7 poin i.
“Ketiga, masyarakat khususnya umat islam dimohon terus berjuang menegakan keadilan secara tertib dan damai,” ujar Wakil Ketua Umum ICMI, Sri Astuti Buchari di Kantor ICMI Pusat, Jakarta, Kamis (20/10).
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Maret 2016, Ahok menyatakan di muka umum dalam pidatonya di Kepulauan Seribu, yang menyatakan “Bapak lbu gak bisa pilih saya, iya kan dibohongin pake Surat Al-Maidah ayat 51 macem-macem itu. Bahwa masyarakat tidak perlu merasa tidak enak tidak bisa memilih Ahok karena takut masuk neraka”.
“Pernyataan tersebut secara dan meyakinkan bahwa pejabat negara tersebut dengan terang dan jelas telah melakukan pelanggaran terhadap beberapa peraturan perundangan-undangan di Indonesia,” ujarnya ketika bersama wartawan Berita Borneo, Kamis (20/10)
Sri menegaskan, ICMI sebagai organisasi yang terdiri dari para cendekiawan pastilah membela Alquran. Sebab Alquran merupakan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan acuan atau pegangan umat Islam.
“Kami akan membela dengan sgala kecendekiawanan kami,” tegasnya.
Dia menyebut, apa yang ada dalam Alquran mutlak kebenarannya. ICMI pun meyakini iman umat Muslim tak akan menolak isi kandungan Alquran. Ia menambahkan Alquran adalah acuan kehidupan umat Muslim dan tidak ada perdebatan terkait isi Alquran.(Rachmat Effendi)