Skandal Penipuan Bank Mengguncang Bandar Lampung: Puluhan Warga Ditipu Lebih Dari Rp2 Miliar

LAMPUNG – Belasan warga Kota Bandar Lampung menjadi korban penipuan oknum pegawai bank plat merah. Para korban mengalami kerugian mencapai Rp2 miliar lebih.

Salah Satu korban dugaan tindak pidana penipuan membuat laporan kepada Polresta Bandar Lampung. Laporan itu dengan nomor : LP/B/1058/VII/2024/SPKT/Polresta Bandar Lampung/ Polda Lampung, per tanggal 22 Juli 2024.SM Warga Kemiling yang menjadi korban penipuan menceritakan.

Dugaan tindak pidana pidana itu berawal pada tahun 2022 lalu. Terlapor bernama Ifani Krisma Pratiwi (34) warga Jalan Kenari, Kelurahan Pelita, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung.

“Awalnya saya kenal dengan pelaku ini karena kami sama-sama wali murid salah satu SD di Bandar Lampung. Setiap mengantar anaknya, pelaku ini memakai pakaian rapi juga menggunakan id card Bank,” kata SM yang dikutip LAMPOST.co, Rabu, 7 Agustus 2024.

Kemudian ia menjelaskan pelaku itu sempat menawarkan program save dana bank. Dengan iming-iming mendapat 1 gram emas setiap kelipatan uang Rp5 juta.

“Jadi pelaku ini awalnya nawarin untuk deposito uang. Nama programnya save dana di bank. Karena iming-iming setiap deposit Rp.5 juta dapat emas 1 gram,” katanya.

Karena janji manis terlapor. Kemudian korban pun langsung mencoba deposit uang sebanyak Rp.25 juta karena tergiur bonus yang terjanjikan pelaku.

“Karena percaya lihat ia pegawai bank, saya langsung deposit Rp.25 juta. Ketika awal itu uang saya kembali dan juga dapat bonus 5 gram emas. Sejak deposit itu saya percaya dan mulai deposit lagi lebih banyak hingga seratus tujuh puluh juta,” katanya.

Kemudian ia melanjutkan sudah belasan orang yang turut tertipu oleh pelaku. Apalagi dengan berbagai modus baik mengaku sebagai pegawai bank. Pelaku mengaku memiliki suami yang bekerja pada perusahaan alat kesehatan (Alkes).

Sementara belasan teman nya ini tidak berani untuk melapor kepada pihak berwajib. Uang total kerugian belasan korban sekitar Rp2 miliar lebih.

“Ya ada cap dan kertas bank benar saat deposito. Makanya saya percaya kerja di bank,” katanya.

Sementara itu korban lain SC mengatakan turut tertipu. Pelaku mengaku memiliki suami yang bekerja pada perusahaan alkes di Lampung. Selanjutnya menawarkan kerjasama pesan order (PO) alkes untuk kebutuhan rumah sakit dengan keuntungan selisih harga.

“Jadi deposito dua puluh lima juta. Dapat keuntungan empat ratus lima puluh ribu, saya terima uang itu,” katanya

Setelah itu, korban meminta untuk mengembalikan uang modal awal yang sudah terberikan kepada pelaku.

“Namun pelaku beralasan barang te-return jadi nyangkut uangnya belum bisa kembali,” katanya.

Kemudian pelaku kembali menawarkan untuk deposito alkes lain hingga total modal yang masuk total Rp.75 juta rupiah.

“Saya minta kembali modal aja. Ia alasan terus, sampe sekarang gak dibayar,” katanya.

Ia berharap pelaku segera tertangkap oleh Polresta Bandar Lampung agar tidak ada korban lain. Sebab banyak korban yang tertipu, diperkirakan belasan orang menjadi korban. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *