SMKN 2 Sukabumi Gelar Pelatihan Penanggulangan Bencana untuk Mitigasi Risiko Gempa Megathrust Mendatang
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Sukabumi menggelar pelaksanaan simulasi penanggulangan bencana di sekolahnya, merespons informasi yang tengah viral di media sosial mengenai potensi gempa megathrust.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan bahwa gempa dengan magnitudo 8,7 bisa terjadi di masa mendatang, menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama satu hari tersebut, seluruh warga sekolah, termasuk siswa-siswi SMKN 2 Sukabumi, ikut serta dalam pelatihan. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan kesiagaan seluruh peserta terhadap ancaman bencana, khususnya gempa bumi.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMKN 2 Sukabumi Prayoga, menjelaskan bahwa simulasi ini merupakan respon langsung terhadap kondisi darurat yang disebabkan oleh tingginya risiko gempa di wilayah tersebut.
“Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk mengedukasi siswa dan siswi SMKN 2 Sukabumi agar siap dalam menghadapi segala kemungkinan yang dapat terjadi. Ilmu yang mereka dapatkan di sekolah ini diharapkan dapat mereka terapkan di masyarakat dan keluarga mereka, sehingga mereka juga bisa turut memberikan himbauan dan meningkatkan kesiagaan,” ujarnya.
Simulasi penanggulangan bencana ini terdiri dari dua bagian utama: pemberian materi edukasi mengenai bencana alam, khususnya gempa bumi, dan praktek simulasi bagaimana bertindak saat terjadi gempa. Dalam sesi edukasi, para siswa diajarkan tentang karakteristik gempa, potensi dampaknya, serta langkah-langkah mitigasi yang dapat diambil sebelum, selama, dan setelah gempa terjadi.
Sesi praktek simulasi diadakan di lapangan sekolah, di mana siswa-siswi diberi kesempatan untuk mempraktikkan tindakan evakuasi darurat. Mereka diajarkan cara berlindung yang benar, rute evakuasi yang aman, serta bagaimana membantu teman atau anggota keluarga yang mungkin membutuhkan bantuan saat terjadi gempa.
“Target yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah agar siswa-siswi SMKN 2 Sukabumi dapat melaksanakan kesiagaan sejak dini, serta mampu menyalurkan edukasi yang mereka dapatkan kepada keluarga dan masyarakat sekitar. Karena kalau bukan kita yang bergerak mengedukasi, siapa lagi?” tambah Prayoga.
Meskipun kegiatan simulasi ini bersifat kondisional, pelaksanaannya tetap memperhatikan kondisi-kondisi yang bersifat urgent dan mendesak. Sebelumnya, SMKN 2 Sukabumi juga telah bekerja sama dengan TAGANA dalam mengadakan pelatihan serupa, memperkuat kesiapsiagaan warga sekolah dalam menghadapi bencana.
Dengan adanya pelatihan ini, SMKN 2 Sukabumi berharap dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan seluruh siswa dan warga sekolah terhadap ancaman bencana alam, sekaligus menjadikan sekolah sebagai pusat edukasi dan informasi bencana di lingkungan sekitar.
Kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam membangun generasi muda yang tanggap bencana dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan. []
Nur Quratul Nabila A