SMPN 7 Muara Kaman Bukti Keterbatasan Bukan Penghalang Inovasi
30/07/2025
ADVERTORIAL – Di tengah keterbatasan infrastruktur dan letak geografis yang jauh dari pusat kota, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Muara Kaman di Desa Menamang Kanan justru berhasil menampilkan wajah pendidikan yang progresif dan adaptif. Sekolah ini tidak hanya berhasil menerapkan teknologi digital dalam proses pembelajaran, tetapi juga merawat nilai-nilai lokal yang menjadi kekuatan karakter siswa.
Sekolah yang terletak di perbatasan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dengan Kutai Timur ini menjadi perhatian karena ditetapkan sebagai sekolah referensi Google di wilayah Kutai Kartanegara. Pada Selasa (29/07/2025), Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Emy Rosana Saleh, melakukan kunjungan ke sekolah tersebut bersama tim dari Google Indonesia. Kunjungan ini sekaligus menjadi bentuk pengakuan atas keberhasilan sekolah dalam mengembangkan sistem pembelajaran digital yang inklusif.
“SMPN 7 Muara Kaman memberi bukti nyata bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk melahirkan inovasi pendidikan,” tutur Emy Rosana, memberikan apresiasi kepada guru dan siswa yang aktif menggunakan teknologi dalam proses belajar mengajar.
Penggunaan platform Google for Education telah menjadi bagian dari keseharian siswa dan guru di SMP ini. Aktivitas seperti mengumpulkan tugas, berdiskusi daring, hingga mengerjakan evaluasi pembelajaran dilakukan secara digital. Hal ini membuktikan bahwa kemajuan teknologi tidak hanya bisa diakses oleh sekolah-sekolah di perkotaan, tetapi juga dapat diimplementasikan secara efektif di daerah terpencil.
Namun, transformasi digital ini tidak membuat sekolah melupakan akar budayanya. Salah satu program yang dijalankan adalah mengolah buah sawit menjadi minyak goreng, sebuah kegiatan yang tidak hanya bernilai praktis, tetapi juga menjadi media pembelajaran lintas mata pelajaran. Proyek tersebut mengintegrasikan pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia dengan pengalaman langsung yang kontekstual, menjadikan pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.
Di balik pencapaian tersebut, terdapat dukungan kuat dari berbagai pihak, termasuk orang tua, tokoh adat, dan komite sekolah. Mereka tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga berperan aktif dalam mendampingi anak-anak belajar di rumah. Kolaborasi ini membentuk ekosistem pendidikan yang kokoh dan berkelanjutan.
SMPN 7 Muara Kaman kini menjadi contoh nyata bahwa dengan semangat gotong royong dan keterbukaan terhadap inovasi, pendidikan berkualitas bisa tumbuh subur di mana pun, termasuk di wilayah perbatasan. Sekolah ini telah menjelma menjadi inspirasi bagi sekolah lain di Kutai Kartanegara yang tengah berupaya menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri lokalnya.[]