Speed Sawit Tenggelam, Satu Tewas, Dua Hilang
KUTAI TIMUR – Sebuah kecelakaan nahas terjadi di Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim) setelah sebuah speed milik milik sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit di daerah itu tenggelam. Satu orang penumpang speed dipastikan tewas dalam kecelakaan itu. Sementara dua orang lainnya dinyatakan hilang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur Zainuddin kepada wartawan, Kamis (20/8) malam, membenarkan perihalterbaliknya sebuah speedboat milik sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit di perairan sekitar Desa Tanjung Mangkalihat, Kecamatan Sandaran, Kutim.
“Kami masih mencoba menghubungi pihak perusahaan dan pemerintah kecataman setempat namun sampai sejauh ini, kami belum bisa memastikan jumlah korban meninggal dan yang berhasil selamat atas terbaliknya speedboat tersebut,” ungkap Zainuddin.
Akses menuju Desa Tanjung Mangkalihat atau lokasi terbaliknya speedboat dengan Kota Sangatta, Ibu Kota Kabupaten Kutai Timur kata Zainuddin cukup sulit ditempuh, begitupula dengan jalur komunikasi.
Sementara, Camat Sandaran Tahir Pekang mengatakan, speedboat dengan motoris bernama Alin itu berpenumpang enam orang, dua diantaranya karyawan PT Sima Agung, sementara empat lainnya karyawan Sucofindo.
“Kondisi cuaca saat mereka berangkat masih bagus namun beberapa menit kemudian tiba-tiba gelompang tinggi menghantam speedboat itu sehingga langsung terbalik,” ungkap Tahir Pekang.
Salah seorang penumpang yang bisa berenang kata Tahir Pekang berhasil menyelamatkan diri, kemudian melaporkan peristiwa itu kepada warga dan kepolisian setempat.
“Setelah dilakukan pencarian, pada Kamis siang, empat orang berhasil ditemukan, tiga diantaranya berhasil selama yakni, Ari, Trimo Hardin dan Nur Inayah dan satu korban yang ditemukan sudah meninggal yakni Amat Dahlan Sagala. Sementara, dua penumpang lainnya hingga saat ini masih dalam pencarian, termasuk Alin, motoris speedboat` tersebut,” ungkap Tahir Pekang.
WNA HILANG
Sementara soal hilangnya empat warga negara asing (WNA) di sekitar perairan Pulau Sangalaki, Berau, Kaltim, mereka bisa saja terseret arus ke perairan Kutim. Karena itu, pihak BPBD Kutim menegaskan ikut membantu melakukan pencarian.
“Kami telah mendapatkan informasi, kemungkinan empat WNA itu terbawa arus hingga ke perairan Kutai Timur,” kata Zainuddin.
BPBD Kutim bersama pihak Pangkalan Angkatan laut (Lanal) Sangatta, kata Zainuddin, telah melakukan penyisiran di sepanjang perairan yang diduga menjadi jalur jika WNA itu terseret arus di perairan Kutim.
“Penyisiran kami fokuskan di dua titik yakni di perairan Tanjung Mangkalihat dan wilayah laut Sandaran karena kawasan itu yang menghubungkan langsung dengan perairan Berau. Kedua perairan tersebut cukup berbahaya karena terhubung langsung dengan Selat Makassar yang merupakan perairan dalam dengan arus yang cukup deras,” ungkap Zainuddin.
Sebelumnya, Komandan Kodim (Dandim) 0902/Tanjung Redeb Letkol Inf Ahmad Hadi Aljufri, mengatakan, tim SAR memperluas pencarian WNA yang dilaporkan hilang sejak Sabtu (15/8) di perairan Pulau Sangalaki, hingga di wilayah perairan Kutim dan Bontang.
“Pencarian diperluas berdasarkan perkembangan arah arus yang mengarah kesana sehingga, keempat WNA hilang tersebut hingga ke perairan Bontang bahkan bisa sampai di Selat Makassar,” ungkap Ahmad Hadi Aljufri.
Tim SAR juga kata Ahmad Hadi Aljufri, juga telah berkoordinasi dengan Basarnas Palu, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, terkait kemungkinan ditemukannnya properti atau barang penyelam yang hilang tersebut.
“Kami telah berkoordinasi dengan Basarnas Palu, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, termasuk Kodim Majene, Sulawesi Barat, jika sewaktu-waktu menemukan properti atau barang peralatan selam atau diving agar segera menyampaikan kepada kami,” kata Ahmad Hadi Aljufri yang juga selaku Incident Commander (IC) pencarian WNA hilang tersebut.
Hingga hari kelima (Kamis), pencarian empat WNA yang dilaporkan hilang sejak Sabtu (15/8) sekitar pukul 19. 10 Wita masih terus dilakukan, baik melalui laut menggunakan speedboat milik Basarnas, BPBD Kaltim dan Kabupaten Berau, TNI dan Polri serta bantuan masyarakat setempat, maupun melalui udara dengan menggunakan dua helikopter Bell dari Kodam VI Mulawarman dan Basarnas serta BPBD Kutim, Kaltim, ikut membantu pencarian.
Keempat WNA itu tiga berkebangsaan Italia yaitu Michela (33) perempuan, Alberto (36) dan Daniele (36) pria, serta Vana Chris (29) laki-laki berkewarganegaraan Belgia.
Awalnya, ada enam WNA serta seorang pemandu berangkat dari Pulau Derawan menuju Sangalaki untuk menyelam. Motoris speedboat yang mereka tumpangi menunggu hingga sore, namun kelima orang itu tidak muncul, maka motoris tersebut kemudian menyampaikan kabar tersebut ke motoris lainnya.
Setelah dilakukan pencarian, akhirnya pemandu atas nama Oslan berhasil ditemukan dalam kondisi lemas, sementara hingga saat ini keempat WNA tersebut masih dalam pencarian. Sementara, dua WNA yang sebelumnya dilaporkan ikut hilang yakni, Valeria (34) serta Mouruzio Rege (45), keduanya berkebangsaan Italia, tidak ikut menyelam dan hanya melakukan snorkeling. [] ANT