Sragen Ditargetkan Jadi Pemasok Beras Terbesar di Solo Raya, Bulog Optimalkan Serapan Gabah

SRAGEN – Kabupaten Sragen ditargetkan menjadi penyumbang beras terbesar pada musim tanam pertama (MT-1) tahun ini. Badan Urusan Logistik (Bulog) memperkirakan Sragen akan menyumbang lebih dari 30 ribu ton beras untuk memenuhi kebutuhan wilayah Solo Raya.
Pimpinan Cabang Bulog Surakarta, Nanang Harianto, mengungkapkan bahwa target serapan gabah setara beras di Solo Raya mencapai 96 ribu ton, di mana 30 persen berasal dari Sragen.
“Untuk target Sragen sampai dengan April mencapai 30 ribu ton setara beras, sementara untuk Solo Raya sebesar 96 ribu ton. Hampir 30 persen berasal dari Sragen yang memang menjadi lumbung pangan. Kami berharap Sragen menjadi penyumbang terbesar,” ujarnya, Kamis (20/2/2025).
Sejauh ini, serapan gabah kering panen di Sragen telah mencapai 3 ribu ton, dan angka tersebut masih akan terus bertambah seiring dengan berlangsungnya panen.
“Kami baru memulai panen. Kami berharap selain dari gabah kering petani, juga dari beras hasil penggilingan,” tambahnya.
Nanang mengakui bahwa salah satu kendala utama dalam serapan gabah saat ini adalah kadar air yang masih tinggi akibat curah hujan yang cukup tinggi di musim tanam pertama.
“Saat ini, serapan gabah kering panen terkendala oleh musim hujan. Kami berharap panen bisa sedikit mundur agar gabah lebih kering, sehingga alat pemotong dapat bekerja dengan lebih optimal di lapangan. Namun, sejauh ini belum ada kendala berarti dalam proses penyerapan,” jelasnya.
Panen di Sragen Belum Merata, Puncaknya Bulan Depan
Sementara itu, Direktur SDM dan Umum Perum Bulog, Prof. Sudarsono Hardjosoekarto, menegaskan bahwa serapan gabah di Jawa Tengah masih belum maksimal karena panen raya tidak terjadi serentak. Saat ini, panen padi baru berlangsung di beberapa kecamatan di Sragen, seperti Tanon dan Masaran, sementara daerah lainnya baru akan memasuki musim panen bulan depan.
“Di Sragen, panen baru terjadi di Kecamatan Tanon dan Masaran, sementara kecamatan lainnya masih akan memasuki masa panen raya bulan depan,” kata Sudarsono saat meninjau panen di Desa Kecik, Kecamatan Tanon, Sragen, Selasa (18/2/2025).
Meskipun demikian, ia memastikan bahwa Bulog akan bekerja keras untuk memenuhi target serapan sebesar 3 juta ton beras secara nasional hingga akhir April 2025.
“Di beberapa provinsi, seperti Jambi dan Sumatera Barat, target sudah tercapai. Namun, wilayah produksi utama seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan masih belum mencapai target maksimal. Kami berharap target 3 juta ton beras dapat tercapai pada akhir April,” pungkasnya. []
Nur Quratul Nabila A