Sri Puji Astuti: Masyarakat Juga Jangan Terlena dengan Bantuan Pemerintah
PARLEMENTARIA SAMARINDA – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Sri Puji Astuti, harapkan masyarakat tidak hanya berharap bantuan pemerintah daerah. Bantuan pemerintah terhadap masyarakat, merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan. Selain sebagai upaya mencegah kemiskinan, bantuan yang diberikan juga berfungsi sebagai pendorong bagi masyarakat untuk dapat berusaha dan melakukan upaya semaksimal mungkin dalam meningkatkan taraf kehidupan.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda menghimbau kepada masyarakat agar tidak selalu mengharapkan bantuan dari pemerintah. “Masyarakat juga jangan terlena dengan bantuan pemerintah. Jangan lebih senang mendapatkan bantuan daripada berusaha, kalo bisa itu dibuang dari menset kita,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu cara yang dapat digunakan, ialah dengan menyadari tidak pernah menyerah dan terus berusaha. Salah satu aspek yang dapat digunakan sebagai pengingat diri agar terus berusaha, ialah aspek moralitas agama.
Dengan moralitas agama, kesadaran manusia atas usaha dan berjuang menjadi satu ikhtiar dalam upaya memperbaiki taraf kehidupan. Meskipun kata dia, bantuan pemerintah merupakan tanggung jawab ‘wajib’ pemerintah kepada rakyat, namun juga harus dibarengi dengan usaha dan kerja keras dari masyarakat itu sendiri.
“Kalau kemudian kita (masyarakat) butuh dan pemerintah menyediakan itu, ya silahkan. Tapi kan ada mekanisme-mekanisme yang ditaati oleh warga,” tambahnya. Seperti administrasi kependudukan, kata dia, merupakan hal yang penting dan bersifat personal. Bantuan, harus tepat sasaran, oleh karena itu dibutuhkan data yang tepat dan jelas.
“Misal, ktp nya domisili mana, masuknya di mana, terus juga kalau bedah rumah, dia harus punya sertifikat atau tanah itu milik dia sendiri,” jelasnya. Tidak hanya itu, terlepas dari bentuk bantuan pemerintah, hal yang paling penting dalam versi politikus Demokrat itu ialah keterlibatan antar masyarakat.
Baginya, kepedulian antar masyarakat, justru lebih erat dalam saling tolong-menolong hingga pada gorong royong antar warga. “Kepedulian masyarakat juga hal yang penting, masa kita diam saja saat tetangga kita tidak bisa makan, itu penting,” tegasnya.
Tidak hanya antara masyarakat mampu yang menolong masyarakat kurang mampu, akan tetapi juga antara masyarakat yang tidak mampu. “Menurut saya, hal itu sudah terkikis ya, sehingga perlu untuk di bangun kembali kepedulian ini,” ucapnya.
Pada sisi program pemerintah dari pusat hingga ke daerah, ia mengatakan bahwa program yang dilaksanakan telah sesuai dengan amanat undang-undang. Mulai dari upaya pemerintah pusat menangani kemiskinan hingga pada penyediaan lapangan kerja sebagai upaya pendukung dan pendobrak.
“Saya rasa sudah bagus ya, cuman saya jujur, saya sampai tidak percaya kalau ada kemiskinan ekstrim ya di Samarinda, karena pendapatan kemiskinan ekstrim itu kan dia dibawah 1jt per bulan,” urainya. Ia menjelaskan, jika terdapat satu keluarga dengan 4 orang kepala, untuk sekali makan, mereka hanya menghabiskan Rp 10. 000/hari.
“Rasa saya itu tidak mungkin, ternyata jelas adanya,” katanya sembari memperlihatkan wajah kaget. Untuk itu, ia menghimbau agar masyarakat tidak hanya bergantung kepada bantuan pemerintah, tapi juga tetap harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan, Senin (18/03/2024). []
Redaksi08