Starmer Tegaskan Inggris Akui Palestina Sebagai Negara

JAKARTA – Langkah besar ditempuh Inggris dalam diplomasi internasional dengan mengumumkan pengakuan resmi terhadap Palestina sebagai negara berdaulat. Keputusan tersebut disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, pada Minggu (21/09/2025), hanya beberapa hari sebelum Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) digelar.

Starmer menegaskan keputusan ini bukan sekadar simbol, melainkan bagian dari upaya mempertahankan peluang terwujudnya perdamaian di kawasan Timur Tengah.

“Menghadapi kengerian yang semakin meningkat di Timur Tengah, kami bertindak untuk menjaga kemungkinan perdamaian dan Solusi Dua Negara tetap hidup,” ujar Starmer dalam pernyataan resminya.

Ia menambahkan, kondisi saat ini justru menunjukkan bahwa Israel maupun Palestina sama-sama belum memiliki jaminan keamanan maupun kelayakan sebagai sebuah negara yang stabil.

“Saya nyatakan dengan jelas, sebagai Perdana Menteri negara besar ini, itulah Kerajaan Inggris, secara resmi mengakui Negara Palestina,” kata Starmer.

Keputusan Inggris ini sekaligus melengkapi catatan sejarah hubungan negara tersebut dengan kawasan. Tujuh puluh lima tahun lalu, Inggris menjadi salah satu negara yang lebih dahulu mengakui Israel sebagai tanah air bagi bangsa Yahudi. Kini, dengan langkah yang diambil, Inggris berupaya menyeimbangkan posisinya dengan memberikan pengakuan resmi bagi Palestina.

Dengan demikian, Inggris menjadi bagian dari 150 negara yang telah terlebih dahulu mengakui Palestina. Menurut Starmer, pengakuan ini adalah “janji bangsa Inggris terhadap masa depan yang lebih baik bagi Israel dan Palestina.”

Pengumuman tersebut menuai beragam reaksi. Di satu sisi, banyak negara menyambutnya sebagai sinyal positif dalam upaya mewujudkan Solusi Dua Negara yang selama ini menjadi dasar diplomasi perdamaian. Di sisi lain, pemerintah Israel menyebut langkah itu sebagai keputusan yang “tidak masuk akal,” menunjukkan adanya tantangan besar dalam mewujudkan perdamaian nyata di lapangan.

Keputusan ini juga menambah tekanan moral terhadap negara-negara besar lain yang hingga kini belum mengambil sikap tegas terkait status Palestina. Inggris, sebagai salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB, dipandang memiliki pengaruh signifikan dalam menggerakkan arah diplomasi internasional.

Meski pengakuan ini belum otomatis mengakhiri konflik, langkah Inggris dinilai dapat membuka ruang dialog yang lebih konstruktif. Harapan baru muncul agar kedua pihak dapat meraih solusi yang adil, dengan jaminan keamanan bagi Israel dan pengakuan kedaulatan bagi Palestina. []

Diyan Febriana Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *