Sungai sebagai Sumber Kehidupan, Kaltim Siap Tata Ulang

ADVERTORIAL – Perhatian terhadap pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) Karang Mumus di Kota Samarinda kembali mengemuka dalam forum ilmiah yang mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor. Melalui pendekatan akademik, Universitas Mulawarman (Unmul) berupaya menjembatani kebutuhan kebijakan pemerintah dengan urgensi pelestarian ekosistem, sebagai bagian dari komitmen memperkuat pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Timur.
Salah satu wujud nyata kolaborasi itu terlihat dalam pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Kebijakan dan Kelembagaan Penyusunan Master Plan Pengelolaan dan Penataan Sub DAS Karang Mumus” yang digelar di Ballroom Hotel Midtown Samarinda, Jalan Hasan Basri, pada Kamis (12/06/2025). Kegiatan ini diprakarsai oleh Unit Layanan Strategis Tropical Ecosystem Sustainable Development (ULS TESD) Unmul, yang sejak lama konsisten mendorong pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dalam tata kelola lingkungan hidup.
Rektor Universitas Mulawarman, Prof. Abdunnur, yang membuka kegiatan tersebut, menegaskan posisi strategis dunia pendidikan tinggi dalam merumuskan solusi lingkungan. “Universitas Mulawarman melalui ULS TESD berkomitmen menjadi mitra aktif pemerintah dalam upaya menjaga keseimbangan ekologis melalui perencanaan yang matang dan berbasis data,” ucapnya di hadapan peserta diskusi.
FGD ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah provinsi dan kota, akademisi, hingga teknokrat. Hadir antara lain Ketua ULS TESD Unmul Dr. Rachmat Budi Wijaya Suba, Ketua Dewan Pertimbangan Unmul Prof. Mustofa Agung Sarjono, Kepala Dinas PUPR PERA Provinsi Kalimantan Timur Aji Muhammad Fitra Firnanda, serta para pejabat terkait dari Samarinda dan provinsi.
Forum ini menjadi ruang penting untuk membangun kesamaan pandang mengenai urgensi penataan Sub DAS Karang Mumus, yang selama ini memegang peran vital dalam sistem pengendalian banjir, tata kelola air, dan pelestarian kawasan perkotaan. Namun demikian, kondisi terkini Sub DAS tersebut menghadapi tantangan besar berupa konversi lahan, sedimentasi, serta pencemaran air yang membutuhkan penanganan komprehensif dan lintas sektor.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Kalimantan Timur, H. Seno Aji, menggarisbawahi bahwa dokumen perencanaan harus ditindaklanjuti dengan aksi konkret. “Kita menyambut baik inisiatif penyusunan master plan ini. Tapi saya ingin tekankan bahwa yang lebih penting adalah action plan-nya. Kita butuh rencana nyata, target yang terukur, dan sinergi yang kuat antar lembaga,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa perhatian pemerintah provinsi tidak terbatas pada satu DAS saja, melainkan mencakup seluruh sungai yang ada di Kalimantan Timur. “Ini bukan hanya soal Karang Mumus. Kita bicara soal sungai-sungai besar dan kecil di seluruh Kaltim. Sungai adalah sumber kehidupan, dan kita punya tanggung jawab menjaga keberlanjutannya secara sistemik,” lanjutnya.
Kepala Dinas PUPR PERA Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, dalam paparannya menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi teknis, termasuk rehabilitasi kawasan sempadan sungai dan peningkatan infrastruktur pengendali banjir. Semua rencana ini akan dikoordinasikan dengan rekomendasi akademik dari FGD untuk menghasilkan master plan yang realistis dan aplikatif.
Sementara itu, Dr. Rachmat Budi Wijaya Suba menyampaikan bahwa ULS TESD telah melakukan kajian komprehensif terkait kondisi dan tantangan Sub DAS Karang Mumus. “Kami siap memberikan data dan analisis sebagai dasar dalam menyusun kebijakan yang berkelanjutan dan terintegrasi,” ujar Rachmat.
Diskusi juga menyimpulkan sejumlah rekomendasi penting yang mencerminkan keterlibatan multi-pihak. Beberapa di antaranya adalah perlunya peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, penguatan aspek regulatif, sinergi lintas institusi, serta diversifikasi sumber pendanaan, baik dari APBD, APBN, maupun mitra swasta.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah dan akademisi, diharapkan langkah nyata untuk memulihkan dan menjaga ekosistem Sub DAS Karang Mumus dapat segera diimplementasikan. Upaya ini menjadi bagian penting dari perjalanan Kalimantan Timur dalam membangun masa depan yang hijau dan berkelanjutan.
Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Enggal Triya Amukti