Super Junior di Tengah Badai, Kontroversi Siwon Jadi Sorotan

JAKARTA – Choi Siwon, anggota grup K-Pop ternama Super Junior, tengah menghadapi sorotan tajam setelah unggahan Instagram Story miliknya menuai tuduhan Islamofobia. Reaksi keras publik tidak hanya berakhir dengan kritik, tetapi juga memicu dinamika internal grup, di mana beberapa rekannya memilih berhenti mengikuti akun Instagram Siwon.
Kontroversi bermula ketika pada Senin (29/09/2025), Siwon membagikan ulang video dari akun @reformedbychrist. Video tersebut menarasikan bahwa umat Kristen di Nigeria tetap mempertahankan iman meskipun gereja mereka dibakar umat Islam. “Umat Kristen Nigeria menolak untuk melepas iman mereka setelah umat Islam membakar gereja mereka hingga rata dengan tanah,” demikian keterangan video yang diunggah ulang oleh Siwon.
Unggahan itu memantik reaksi negatif. Banyak penggemar menilai Siwon menyebarkan narasi kebencian dan tidak peka terhadap isu Palestina, sehingga muncul tagar #SIWON_OUT. Beberapa penggemar bahkan mendesak agar Siwon meninggalkan Super Junior.
Merespons hal tersebut, Siwon menyampaikan permintaan maaf melalui platform komunikasi Bubble. Ia menegaskan tidak bermaksud menyudutkan pihak mana pun, melainkan menyoroti aksi teror kelompok Boko Haram. “Aku mohon maaf yang sebesar-besarnya karena telah menimbulkan kekhawatiran,” tulis Siwon, sembari menambahkan data terkait ribuan korban kekerasan di Nigeria. Ia juga menegaskan: “Yang jelas, sama sekali bukan niatku untuk memicu kebencian agama atau menyudutkan umat Islam.”
Meski demikian, klarifikasi itu belum sepenuhnya diterima publik. Sebagian netizen menilai permintaan maafnya sekadar formalitas, terutama karena Siwon dinilai selektif dalam menunjukkan empati. Ia sempat menyampaikan belasungkawa atas kematian Charlie Kirk, seorang influencer pro-Donald Trump, tetapi dinilai bungkam terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Citra Siwon yang kerap dikaitkan dengan isu pro-Israel juga memperkuat kecurigaan publik. Ia pernah hadir dalam acara perayaan hubungan diplomatik Korea Selatan–Israel pada 2022 dan mendapat sorotan saat mengunggah foto memegang kopi Starbucks di tengah kampanye global boikot produk terkait Israel pada 2023.
Kontroversi ini juga berdampak ke dalam Super Junior. Leeteuk dan Yesung lebih dulu berhenti mengikuti akun Siwon usai unggahan belasungkawa untuk Charlie Kirk, dan kini giliran Heechul yang mengambil langkah serupa setelah isu Islamofobia mencuat. Kondisi ini menunjukkan bagaimana tindakan individu anggota dapat memengaruhi harmoni grup sekaligus hubungan mereka dengan penggemar.
Kasus Siwon menjadi pengingat bahwa figur publik global menghadapi tantangan besar dalam menjaga konsistensi sikap, terlebih di era digital. Unggahan singkat di media sosial dapat berujung pada krisis reputasi, mengganggu dinamika personal, bahkan mengguncang fondasi kelompok yang selama ini berdiri di panggung internasional. []
Siti Sholehah.