Sutarmidji Dinilai sebagai Gubernur Kalimantan Barat yang Gagal
PONTIANAK, PRUDENSI.COM– Sutarmidji memutuskan maju kembali pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) pada Pilkada Serentak 2024 yang akan dihelat 27 November 2024 mendatang.
Saat mendaftarkan diri ke KPU, Sutarmidji berpasangan dengan Didi Haryono yang mantan Kapolda Kalbar, Kamis (29/8/2024).
Maman Suratman menilai selama menjabat selaku gubernur, Sutarmidji tak berhasil membangun Kalimantan Barat yang lebih maju dan berdaya saing, kinerjanya buruk bahkan boleh dibilang gagal dalam membangun segala sektor di Kalimantan Barat.
“Sutarmidji mengatakan selama kepemimpinannya periode 2018-2023, ia telah sukses membangun dan merehabilitasi 80 persen infrastruktur jalan di Kalbar. Tapi nyatanya, masih banyak jalan rusak, khususnya di kawasan perhuluan,” ungkap Maman.
Ia mengaku heran, dan ini patut menjadi pertanyaan, parameter apa yang dijadikan acuan oleh Sutarmidji sehingga berani mengungkapkan fakta bahwa 80 persen infrastruktur Kalbar sudah baik.
“Melihat kondisi infrastruktur jalan di Kalbar yang masih rusak parah, saya justru menilai bahwa pernyataan Sutarmidji tersebut hanya lip service saja,” ujar Maman Suratman.
Capaian Sutarmidji di sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, investasi, dan lainnya, lanjut Maman, jauh dari kata berhasil, justru dapat dikatakan gagal.
“Dan tak kalah penting, Sutarmidji tak punya attitude yang baik sebagai seorang pemimpin di tingkat provinsi (gubernur). Bahasa verbal yang sering ia lontarkan, termasuk kepada media, cenderung kasar dan tak sopan,” bebernya.
Nah, akibat tak punya attitude yang baik dalam memimpin, tak jarang selama periode lima tahun kepemimpinannya, Sutarmidji kerap memicu konflik dengan masyarakat, mahasiswa, hingga para kepala daerah kabupaten/kota se Kalbar.
Bahkan terakhir, Sutarmidji berpolemik dengan Ketua Komisi V DPR RI, yakni Lasarus yang tengah melaksanakan kunjungan kerja di Kalbar.
“Ketika itu, Sutarmidji mengeluarkan pernyataan yang menuduh Lasarus sengaja membuat setingan dengan adanya pencegatan warga yang menyampaikan aspirasi kerusakan jalan,” papar Maman Suratman.
Dan masih banyak lagi kata-kata “kasar” Sutarmidji kepada pihak-pihak lain yang menunjukkan ia benar-benar tak pantas untuk kembali memimpin Kalimantan Barat. (*)