Tambah Dua Korban, Tragedi Kapal Federal II Tewaskan 13 Orang

BATAM — Jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran kapal tanker MT Federal II di galangan kapal PT ASL Shipyard Indonesia, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam, Kepulauan Riau, kembali bertambah. Dua pekerja yang sebelumnya dirawat di rumah sakit dinyatakan meninggal dunia, sehingga total korban jiwa kini mencapai 13 orang.

“Betul ada korban tambahan, dua orang meninggal dunia,” kata Kapolsek Batu Aji, AKP Raden Bimo Dwi Lambang, saat dikonfirmasi, Senin (20/10/2025).

Salah satu korban yang meninggal dunia diketahui bernama Edison Baktiar. Ia mengembuskan napas terakhir pada Minggu (19/10/2025) malam. Sementara satu korban lainnya, Imam, meninggal dunia sekitar pukul 04.00 WIB dini hari di RS Mutiara Aini Batam, tempat keduanya mendapatkan perawatan intensif.

Dengan bertambahnya dua korban tersebut, total pekerja yang tewas akibat kebakaran di kapal tanker MT Federal II kini mencapai 13 orang. Selain itu, sebanyak 18 korban luka lainnya masih dirawat di sejumlah rumah sakit di Batam karena mengalami luka bakar serius dan gangguan pernapasan akibat menghirup asap pekat saat kejadian.

Insiden tragis ini terjadi saat kapal tanker MT Federal II sedang menjalani proses perbaikan di galangan kapal milik PT ASL Shipyard Indonesia. Ledakan dan api yang cepat membesar membuat sejumlah pekerja tidak sempat menyelamatkan diri. Tim gabungan dari kepolisian, TNI, dan pemadam kebakaran Batam segera diterjunkan untuk melakukan evakuasi dan pemadaman.

Namun, peristiwa ini bukan kali pertama terjadi di lokasi yang sama. Sebelumnya, pada Juni 2025, kapal MT Federal II juga mengalami kebakaran saat proses perbaikan dan menewaskan empat pekerja. Dalam kasus tersebut, polisi telah menetapkan dua orang dari divisi Health, Safety, and Environment (HSE) berinisial A dan F sebagai tersangka karena dianggap lalai dalam menerapkan prosedur keselamatan kerja.

Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan lanjutan terkait penyebab pasti kebakaran terbaru ini. Dugaan sementara, percikan api dari pekerjaan pengelasan memicu ledakan di ruang tangki yang masih mengandung sisa bahan bakar.

Kecelakaan kerja berulang di galangan kapal ini menyoroti lemahnya pengawasan terhadap standar keselamatan di sektor industri perkapalan. Pemerintah daerah dan pihak berwenang diminta memperketat pengawasan agar tragedi serupa tidak terus terulang di kemudian hari. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *