Tawuran Terencana Lewat Instagram, Satu Pelajar Kritis

BOGOR – Kasus viral seorang pelajar tergeletak bersimbah darah di kawasan Tanahsareal, Kota Bogor, akhirnya terungkap. Polisi memastikan bahwa insiden tersebut merupakan hasil dari aksi tawuran yang telah direncanakan melalui media sosial.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi, menjelaskan bahwa pelajar yang ditemukan terkapar itu bukan hanya korban, tetapi juga terlibat sebagai pelaku tawuran antarkelompok. Dua kelompok pelajar diketahui bersepakat untuk bertemu dan duel menggunakan senjata tajam setelah saling menantang melalui pesan di Instagram.

“Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa dua kelompok ini berjanji untuk tawuran di wilayah Kecamatan Tanahsareal, tepatnya di Kompleks Darmais. Mereka menyepakati format tiga lawan tiga dengan membawa senjata masing-masing,” ungkap Aji Riznaldi, Senin (10/11/2025).

Pertemuan yang awalnya hanya berupa tantangan di dunia maya itu berubah menjadi pertumpahan darah di dunia nyata. “Pada saat kejadian, keduanya saling serang menggunakan senjata tajam hingga salah satu pelajar jatuh tergeletak,” lanjutnya.

Korban berinisial AS mengalami luka serius di bagian kepala, leher, punggung, dan tangan akibat sabetan senjata tajam. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi darurat. Hingga kini, kondisinya masih kritis dan mendapat perawatan intensif.

“Korban sekaligus pelaku ini mengalami luka parah dan masih dalam perawatan intensif. Jadi kami simpulkan bahwa dalam kejadian ini, korban juga berperan sebagai pelaku,” ujar Aji. Polisi pun menetapkan pasal 358 KUHP ayat 1 junto 335 KUHP ayat 1 untuk menjerat para pelaku tawuran tersebut.

Tak berhenti di situ, aparat juga bergerak cepat mengamankan 10 pelajar lain yang terlibat dalam perkelahian brutal tersebut. Dari tangan mereka, polisi menyita berbagai jenis senjata tajam seperti celurit, golok gobang, dan pedang samurai, yang digunakan saat duel berdarah itu terjadi.

“Terkait kejadian yang sempat viral ini, kami telah mengamankan sepuluh orang. Barang bukti yang ditemukan antara lain tiga ponsel yang digunakan untuk berkomunikasi dan sejumlah senjata tajam,” jelas Aji.

Polresta Bogor Kota kini terus mendalami motif dan jaringan komunikasi antar kelompok pelajar tersebut. Polisi juga mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua dan pihak sekolah, agar lebih aktif mengawasi aktivitas anak-anak di media sosial untuk mencegah aksi tawuran serupa terjadi kembali. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *