Tebing Longsor di Pantai Ngrenehan, Warga Diimbau Waspada Bencana Susulan

GUNUNGKIDUL – Sebuah batu berukuran besar dilaporkan longsor dan menimpa bangunan di kawasan Pantai Ngrenehan, Kalurahan Kanigoro, Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Selasa pagi (20/5/2025). Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian materiil ditaksir mencapai Rp70 juta.
Kapolsek Saptosari, AKP Suyanto, menyampaikan bahwa insiden terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Batu dengan diameter sekitar lima meter itu jatuh dari tebing setinggi tujuh meter dan menghantam dua bangunan milik warga.
“Bangunan yang terdampak adalah warung makan milik Ibu Sri Lestari serta gudang penyimpanan barang milik Bapak Sugeng Peso,” ujar Suyanto saat dikonfirmasi pada Selasa petang.
Menurut keterangan saksi mata, saat kejadian, karyawan warung sedang membersihkan halaman dan bersiap membuka warung. Mereka berhasil menghindar dari longsoran batu dan tidak mengalami luka sedikit pun.
Pihak kepolisian menduga, hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak siang hingga malam hari sebelumnya menjadi pemicu longsornya batu dari tebing di sekitar pantai.
“Curah hujan tinggi yang berlangsung lama membuat kondisi tanah labil dan memicu pergerakan batu besar di atas tebing,” jelas Suyanto.
Kerusakan paling parah terjadi pada bagian atap dan dinding belakang warung yang hancur tertimpa batu. Selain itu, gudang penyimpanan milik warga setempat juga mengalami keretakan dan kerusakan signifikan.
Pemerintah Kalurahan Kanigoro dan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul telah meninjau lokasi kejadian dan berkoordinasi untuk penanganan lanjutan.
“Evakuasi batu akan dilakukan dalam waktu dekat, mengingat ukurannya sangat besar dan membutuhkan alat berat. Kami jadwalkan proses pembersihan dilakukan minggu ini,” imbuhnya.
Hingga kini, kawasan sekitar lokasi longsoran telah dipasangi garis pengaman dan diberi imbauan agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, terutama mengingat musim hujan yang belum berakhir. []
Nur Quratul Nabila A