Terjadi Inflasi di Asia, Amerika Serikat sebagai Dalangnya
JAKARTA – Pasar Asia-Pasifik bervariasi setelah risalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang terakhir mengungkapkan kekhawatiran para pejabat Fed terhadap inflasi yang stagnan, dan para anggota tampaknya bersikap acuh terhadap kemungkinan penurunan suku bunga.
Dikutip dari CNBC International, Nikkei 225 Jepang naik 0,6%, sedangkan Topix berbasis luas naik 0,2%. Sebaliknya, Kospi Korea Selatan turun 0,33%, sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq membalikkan kerugian dan naik 0,22% setelah keputusan Bank of Korea (BoK).S&P/ASX 200 Australia kehilangan sekitar 0,8%. Indeks Hang Seng Hong Kong merosot 1,54%, sedangkan indeks CSI 300 turun 0,38%.
Fluktuasi pasar Asia-Pasifik ini terjadi pasca Dow Jones Industrial Average melihat hari terburuknya di bulan Mei dan turun 0,51%, sedangkan S&P 500 kehilangan 0,27% dan Nasdaq Composite turun 0,18%.
Lebih lanjut, semalam waktu Indonesia yang dilansir CNBC (23/5/2024), nada hawkish dari risalah pertemuan terbaru The Fed menunjukkan higher for longer masih menjadi tema di tahun ini.
“Mengingat penurunan suku bunga tidak mungkin dilakukan, penjual biasanya akan bersemangat, tetapi karena Ketua Powell secara resmi tidak memperhitungkan kenaikan suku bunga, pasar akan berfluktuasi berdasarkan faktor-faktor lain,” kata kepala investasi di Independent Advisor Alliance, Chris Zaccarelli. []
Nur Quratul Nabila A