Tersangka Hamas Ditangkap, Rencana Serangan Digagalkan

BERLINΒ β€” Upaya penegakan hukum terhadap ancaman teror lintas negara kembali menjadi perhatian di Eropa setelah otoritas Jerman menangkap seorang pria yang diduga terkait kelompok Hamas. Penangkapan tersebut dinilai sebagai bagian dari langkah antisipasi Jerman untuk mencegah potensi serangan terhadap institusi Israel atau komunitas Yahudi di wilayahnya.

Kantor jaksa federal Jerman, dalam pernyataan resminya, mengidentifikasi tersangka sebagai Borhan El-K, pria kelahiran Lebanon. Ia ditangkap pada Selasa (11/11/2025) tengah malam ketika melintasi perbatasan dari Republik Ceko menuju Jerman. Penangkapan ini disebut sebagai tindak lanjut dari penyelidikan panjang yang melibatkan sejumlah negara Eropa.

Berdasarkan informasi jaksa, Borhan El-K diduga telah mengamankan sejumlah persenjataan pada Agustus lalu. β€œDia memperoleh senapan otomatis, delapan pistol Glock, dan lebih dari 600 butir amunisi di Jerman,” sebut kantor jaksa federal Jerman dalam pernyataannya.

Senjata-senjata tersebut kemudian diserahkan kepada seorang tersangka lain, Wael F., yang sebelumnya telah ditangkap di Berlin bersama dua orang lainnya. Ketiganya ditangkap atas dugaan kepemilikan senjata api dan amunisi ilegal. Penangkapan tersebut sebelumnya sudah memunculkan dugaan adanya jaringan yang lebih luas, yang baru terungkap lebih terang dengan tertangkapnya Borhan El-K.

Koordinasi antarnegara Eropa juga tampak dalam penyelidikan kasus ini. Pihak Kepolisian Denmark melakukan penggeledahan di beberapa lokasi di Kopenhagen dan wilayah sekitarnya yang diduga memiliki kaitan dengan Borhan El-K serta seorang tersangka terkait lainnya. Penggeledahan ini dilakukan untuk melacak kemungkinan keberadaan persenjataan, dokumen, atau jaringan pendukung yang belum teridentifikasi.

Di sisi lain, satu tersangka tambahan ditangkap di London pekan lalu atas permintaan otoritas Jerman. Penangkapan di Inggris ini menguatkan dugaan bahwa kelompok atau jaringan yang diincar tidak beroperasi secara lokal semata, melainkan memiliki jejaring yang dapat bergerak melintasi batas negara.

Namun demikian, kelompok Hamas yang berbasis di Jalur Gaza menyatakan tidak memiliki keterlibatan dalam dugaan rencana serangan tersebut. Dalam pernyataan yang dirilis, Hamas membantah adanya hubungan dengan aktivitas para tersangka dan menyebut tuduhan itu sebagai sesuatu yang tidak berdasar.

Kasus ini menambah daftar panjang pengungkapan dugaan ancaman keamanan yang melibatkan koordinasi internasional, terutama setelah meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah. Otoritas Jerman sendiri dalam beberapa tahun terakhir meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi serangan yang menyasar komunitas Yahudi, mengingat sejarah panjang negara tersebut dan kewajiban moral serta hukum untuk menjaga keamanan kelompok minoritas.

Sejauh ini, pihak kejaksaan belum mengungkap secara detail dugaan target atau lokasi yang menjadi sasaran rencana serangan. Pemeriksaan intensif terhadap Borhan El-K dan tersangka lain masih berlangsung, termasuk pemeriksaan digital, dokumen perjalanan, serta transaksi logistik yang mungkin berkaitan dengan perolehan senjata.

Kasus ini menunjukkan bahwa kolaborasi antarnegara Eropa menjadi kunci utama dalam memetakan dan menindak ancaman teror modern yang semakin kompleks. Jerman, Denmark, dan Inggris kini bekerja bersama memastikan jaringan tersebut sepenuhnya terungkap dan tidak menyisakan celah keamanan di masa mendatang. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *