Tersentuh Kabel Tegangan Tinggi, Pekerja di Bogor Luka Parah
BOGOR – Seorang pekerja bangunan bernama Abdulloh (40) mengalami kecelakaan kerja serius saat melakukan pengecatan rumah di Desa Tamansari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (25/10/2025). Korban tersengat listrik tegangan tinggi hingga terpental dan mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya.
Kapolsek Rumpin, AKP Suyoko, menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB ketika korban tengah mengecat dinding lantai dua rumah milik warga. “Pada saat korban bekerja pengecatan, tanpa sadar korban menyentuh kabel utama aliran listrik tegangan tinggi,” ujarnya.
Akibat sengatan tersebut, Abdulloh terpental dan kepalanya membentur tembok. “Sehingga korban terpental dan kepalanya membentur tembok sehingga korban mengalami luka di kepala bagian belakang,” jelas Suyoko. Selain luka di kepala, korban juga mengalami luka lecet di tangan dan kaki akibat benturan keras saat jatuh.
Warga sekitar sempat dikejutkan oleh suara teriakan keras yang disertai bunyi benturan. “Keterangan saksi bahwa terdengar suara teriakan dan suara benturan yang menarik perhatian saksi, dan bersama pemilik rumah serta warga mengecek ke sumber suara,” tutur Suyoko. Setelah memastikan korban dalam kondisi terluka, warga segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Rumpin.
Tak lama berselang, petugas bersama warga mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. “Informasi terakhir, korban masih diobservasi di rumah sakit menunggu tenaga medis untuk pemeriksaan kepala yang mengalami benturan,” tambahnya.
Polisi kini tengah menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut dan memastikan apakah ada unsur kelalaian dalam sistem keamanan kerja di lokasi proyek. Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya penerapan standar keselamatan kerja (K3) di lapangan, terutama bagi pekerja yang beraktivitas di area berisiko tinggi seperti instalasi listrik dan pekerjaan di ketinggian.
Kecelakaan kerja akibat sengatan listrik masih sering terjadi di Indonesia, terutama pada sektor konstruksi dan perbaikan bangunan. Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, ratusan kasus serupa dilaporkan setiap tahun, sebagian besar disebabkan oleh minimnya pelatihan keselamatan serta kurangnya alat pelindung diri (APD).
Tragedi yang menimpa Abdulloh menjadi peringatan bagi para pekerja dan pengawas proyek agar selalu memastikan area kerja aman sebelum memulai aktivitas, termasuk memastikan aliran listrik utama dalam kondisi mati untuk mencegah insiden serupa terulang kembali. []
Siti Sholehah.
