Teruna Dara Kukar Diangkat Jadi Duta Wisata Aktif

ADVERTORIAL – Di balik keragaman lanskap wisata yang dimiliki Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), masih terdapat sejumlah permata tersembunyi yang belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Kondisi ini mendorong Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar untuk menggandeng elemen-elemen muda sebagai motor promosi destinasi alternatif.
Salah satu langkah strategis yang kini ditempuh adalah mendorong para finalis dan pemenang ajang Teruna Dara Kukar 2025 menjadi garda terdepan dalam promosi pariwisata. Kehadiran mereka tidak hanya dipandang sebagai ikon semata, melainkan sebagai bagian penting dari strategi pengembangan potensi wisata berbasis komunitas.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dispar Kukar, Ridha Patrianta, mengungkapkan bahwa sejumlah daerah seperti Tabang dan Kembang Janggut menyimpan potensi alam dan budaya yang luar biasa, namun belum tersentuh optimal oleh industri pariwisata. “Kita punya kekayaan alam luar biasa mulai dari air terjun, sungai jernih, perbukitan, hingga kearifan lokal masyarakat adat, tetapi destinasi itu seakan tersembunyi karena minim eksposur,” ujarnya di Tenggarong, Senin (07/07/2025).
Ridha menilai, ajang Teruna Dara bukan sekadar kontes pencarian bakat atau ajang kecantikan dan ketampanan. Di balik itu, para finalis memiliki peran penting sebagai duta wisata yang membawa misi sosial dan edukatif.
“Mereka bukan hanya sekadar peserta lomba, mereka adalah calon duta wisata yang punya tanggung jawab sosial. Kami berharap Teruna Dara 2025 mampu membawa semangat baru untuk memperkenalkan destinasi yang belum tersentuh promosi ke publik lebih luas,” tegas Ridha.
Dengan pelatihan yang diberikan selama masa karantina, para peserta dibekali keterampilan komunikasi, pemanfaatan media digital, dan pengenalan destinasi daerah. Modal tersebut menjadi landasan kuat bagi mereka untuk turut serta dalam promosi pariwisata yang lebih kreatif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Ridha berharap keterlibatan Teruna Dara tidak hanya berakhir saat masa tugas resmi selesai. Ia menginginkan mereka tetap aktif dalam pengembangan pariwisata melalui pendampingan kelompok sadar wisata (Pokdarwis), pembuatan konten digital, serta keterlibatan langsung dalam festival dan pelatihan yang digelar Dispar Kukar. “Kami ingin mereka menjadi aktivis wisata. Turun ke lapangan, bantu promosi, bantu pendampingan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan jadi contoh nyata keterlibatan anak muda dalam pengembangan daerah,” lanjutnya.
Menurut Ridha, partisipasi generasi muda dalam pembangunan pariwisata memiliki dampak signifikan terhadap keberlanjutan promosi dan penguatan identitas daerah. Dengan pendekatan digital yang mereka kuasai, Teruna Dara dinilai mampu menjembatani komunikasi antara pemerintah dan masyarakat, sekaligus membangun citra Kukar di mata wisatawan.
“Para pemenang ini bisa menjadi inspirasi generasi muda lainnya untuk peduli dengan daerah mereka. Mereka bisa menyampaikan cerita, potensi, dan keunikan daerah masing-masing dengan cara yang lebih modern dan menarik,” jelasnya.
Dispar Kukar telah menyiapkan skema partisipatif yang melibatkan Teruna Dara dalam berbagai agenda daerah, mulai dari kampanye wisata, pelatihan Pokdarwis, hingga produksi konten promosi visual dan digital. Ridha menyatakan, langkah ini bertujuan agar kawasan-kawasan yang sebelumnya luput dari sorotan dapat tampil sebagai destinasi unggulan di masa mendatang.
“Kami ingin Teruna Dara menjadi motor penggerak, bukan hanya simbol. Dengan semangat kolaboratif, mereka bisa bantu angkat wajah Kukar ke tingkat nasional bahkan internasional,” pungkas Ridha.[]
Penulis: Suryono | Penyunting: Aulia Setyaningrum