Thailand Umumkan 9 Tentara Tewas di Perbatasan
BANGKOK – Ketegangan di perbatasan Thailand–Kamboja kembali meningkat setelah rangkaian bentrokan bersenjata yang pecah sejak pekan lalu terus meluas ke berbagai titik. Dalam laporan terbarunya, otoritas Thailand menyebutkan korban jiwa di pihak militer semakin bertambah seiring operasi yang masih berlangsung. Situasi ini menambah daftar panjang konflik perbatasan yang sejak lama menjadi sengketa kedua negara.
Dalam konferensi pers di Bangkok, juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand, Surasant Kongsiri, menyampaikan perkembangan terbaru operasi militer di sepanjang garis perbatasan yang menjadi area baku tembak antara kedua negara. “Secara total, hingga saat ini, sembilan personel militer telah tewas,” ujarnya, Kamis (11/12/2025). Ia menegaskan bahwa pertempuran masih terjadi di jalur dari Ubon Ratchathani hingga Provinsi Trat, menunjukkan eskalasi yang belum mereda.
Sementara itu, laporan berbeda datang dari Phnom Penh. Kementerian Pertahanan Kamboja mengklaim sedikitnya 10 warga sipil tewas dan 60 lainnya mengalami luka-luka. Korban tersebut disebut sebagai akibat serangan militer Thailand yang mengenai pemukiman dan titik-titik dekat kuil perbatasan. Dengan demikian, berdasarkan data resmi kedua negara, total 19 orang dilaporkan meninggal sejak konflik kembali memanas.
Perselisihan ini berakar pada perbedaan penafsiran mengenai garis demarkasi era kolonial yang membentang sepanjang 800 kilometer. Kedua pihak mengklaim sejumlah situs bersejarah, termasuk kuil-kuil tua yang berada di wilayah sengketa. Faktor inilah yang membuat ketegangan kerap muncul dan sulit menemukan solusi permanen meski berbagai pertemuan bilateral telah dilakukan sebelumnya.
Pertempuran yang berlanjut sejak pekan lalu membuat ribuan warga berada dalam situasi genting. Lebih dari 500 ribu orang terpaksa mengungsi dari wilayah yang berada di jalur tembakan. Bangkok melaporkan lebih dari 400 ribu warga sipil telah dipindahkan ke tempat perlindungan, sementara Kamboja menyebutkan lebih dari 101 ribu orang telah dievakuasi dari zona berbahaya.
Laporan pada Kamis (11/12/2025) menyebut bentrokan kembali terjadi di area dekat kuil-kuil berusia ratusan tahun. Suara ledakan dan tembakan dilaporkan terdengar hingga radius beberapa kilometer. Menurut Kementerian Pertahanan Kamboja, pasukan Thailand menyerang wilayah Oddar Meanchey dan bahkan “melepas tembakan ke area Kuil Khnar”.
Dalam respons atas kondisi yang semakin tidak stabil, militer Thailand menetapkan jam malam di beberapa bagian Sa Kaeo sejak Rabu (10/12/2025), berlaku pukul 19.00 hingga 05.00 waktu setempat. Kebijakan itu diberlakukan untuk memastikan pergerakan warga dapat dikontrol dan risiko korban sipil dapat diminimalisir.
Di sisi lain, Thailand menuduh pasukan Kamboja melancarkan serangan balasan. Militer Thailand mengungkapkan bahwa sejumlah roket ditembakkan oleh pihak Kamboja hingga mendarat di sekitar Rumah Sakit Phanom Dong Rak di Provinsi Surin. Insiden ini menambah kekhawatiran bahwa konflik berpotensi meluas ke fasilitas vital dan area sipil.
Hingga kini, belum ada tanda-tanda kedua negara akan membuka kembali jalur diplomasi. Situasi di lapangan menunjukkan operasi militer masih berlangsung ketat, sementara ribuan warga di kedua sisi perbatasan masih menghadapi ketidakpastian mengenai kapan konflik ini dapat mereda. []
Siti Sholehah.
