Tidak Lolos Daftar di Sekolah Favorit, Peraih Nilai Tertinggi Urung Jadi Dokter
Siapa sangka peraih nilai tertinggi Ujian Nasional (UN) tingkat Kota Tarakan Rasimah pernah mendaftar di sekolah favorit yaitu SMA Negeri 1, namun karena seleksi yang ketat usahanya kandas seiring dengan cita–citanya untuk menjadi dokter. Berkat nasihat dari orang tuanya, Rasimah memutuskan untuk mendaftar di SMK Negeri 1 Jurusan Akuntasi dan meraih prestasi yang gemilang, selain mendapatkan bonus dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan sebesar Rp15 juta, dirinya juga akan mendapatkan beasiswa dari Provinsi Kalimantan Utara sebesar Rp20 juta.
Perjalanan hidup Rasimah mungkin bisa menjadi contoh, betapa tidak, meski pernah mengalami kegagalan namun tidak lantas membuatnya patah arang. Bahkan dengan penuh semangat dirinya belajar didunia yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan, karena sejak lulus Sekolah Dasar dirinya bercita – cita ingin menjadi dokter, sehingga gadis kelahiran 30 April di Sabah Malaysia ini harus sekolah di SMA untuk mengambil jurusan IPA, namun takdir berkata lain.
“Awalnya ingin menjadi dokter, tapi saat mendaftar di SMA Negeri 1 tidak diterima sehingga cita–cita untuk menjadi dokter juga ikut kandas. Tetapi keluarga terus memberikan dorongan untuk tetap semangat, dan akhirnya saya putuskan untuk mendaftar di SMK Negeri 1 jurusan akuntasi. Selama tiga tahun belajar seperti teman–teman lainya, mengalir dan tidak terasa sudah lulus ini,” terangnya, usai menerima bonus di Ruang serbaguna Kantor Dinas Pendidikan Tarakan, Senin (2/6).
Menurut gadis yang gemar membaca dan berolahraga ini, rahasia mendapatkan nilai bagus sangatlah mudah, yaitu bangun pagi untuk membaca mata pelajaran yang akan pelajari di sekolah. Selain mendapatkan bimbingan belajar yang diberikan pihak sekolah, Rasimah juga latihan soal secara mandiri di rumah.“Sebelum Sholat Subuh sudah bangun untuk belajar, setelah Sholat Subuh kembali belajar hingga menjelang berangkat sekolah, setiap hari seperti ini,” ungkapnya.
Sebelumnya, anak ke dua dari sembilan bersaudara ini tidak pernah menyangka kalau mendapatkan bonus baik dari Pemkot Tarakan maupun Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, meskipun demikian dirinya tetap bersyukur dan akan menjalankan saran dari Wakil Walikota Tarakan untuk menyedekahkan sebagian rezekinya. Sedangkan beasiswanya akan sepenuhnya digunakan untuk sekolah di perguruan tinggi.
“Saat ini masih menunggu tes masuk ke perguruan tinggi negeri, kalau bisa di Universitas Hasuddin, tetapi kalau tidak masuk mungkin di Tarakan saja tidak apa–apa. Kalau jurusan sama seperti saat masih di SMK yaitu Akuntansi, sedangkan untuk cita–cita belum terpikir tergantung nanti saja,” urainya.
Sementara itu, ayah Rasimah, Muhammad Risal warga RT 67 Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Tarakan Barat mengaku sangat bangga denga prestasi yang diraih putrinya tersebut, dikatakanya bahwa Rasimah sudah sering mendapatkan peringkat satu dan dua selama di SD, SMP hingga SMA.“Kami hanya mengarahkan jika dia merasa kesulitan selebihnya Rasimah berusaha sendiri, namun saat cita–citanya ingin jadi dokter tidak dapat terwujud saya hanya menasehati bahwa semua kejadian pasti ada hikmahnya, manusia hanya berusaha dan berdoa,” tuturnya.
Saat Rasimah lahir, dirinya mengaku masih bekerja di Malaysia namun setelah itu dirinya kembali ke Indonesia dan menetap di Kota Tarakan bersama keluarga besarnya. Sedangkan untuk masa depan anaknya, Risal, tidak menekankan harus jadi ini atau itu, dirinya hanya serahkan semuanya kepada Rasimah apa yang sesuai dengan pemikiran.“Sejak dulu kita tidak pernah memaksakan kehendak kepada anak, terserah dia mau jadi apa yang penting tidak merugikan orang lain dan pantas,” bebernya. [] RedFj/KK