Tidak Tahu-Menahu, Haji Isam Klarifikasi Isu Keterlibatan di Internal PPP

JAKARTA – Pengusaha tambang asal Kalimantan Selatan, Andi Syamsuddin Arsyad atau yang lebih dikenal sebagai Haji Isam, menepis kabar yang menyebutkan dirinya terlibat dalam upaya mengakuisisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melalui Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Isam menyatakan bahwa dirinya tidak mengetahui dan tidak memiliki kaitan dengan dinamika internal partai berlambang Ka’bah tersebut.
“Tidak pernah dan saya tidak tahu-menahu soal itu,” ujar Haji Isam dalam siaran pers yang diterima awak media pada Rabu (28/5/2025).
Isam juga menegaskan bahwa keterlibatan nama Amran Sulaiman dalam bursa calon ketua umum PPP adalah murni hak politik pribadi sang menteri.
Sebagai pengusaha, dirinya tidak mencampuri urusan partai politik, apalagi mempengaruhi arah kepemimpinan dalam tubuh PPP.
“Itu haknya Pak Amran. Saya tidak tahu-menahu soal itu,” ujarnya singkat.
Isam menyayangkan adanya narasi yang mengaitkan dirinya dengan sejumlah menteri dalam Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.
Ia menyebut tudingan tersebut tidak berdasar dan berpotensi menyesatkan publik.
“Mereka (para menteri) adalah orang-orang profesional, dipilih karena kemampuan di bidangnya, bukan karena memiliki kedekatan dengan saya,” tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy atau Rommy, juga telah membantah tuduhan adanya intervensi Haji Isam dalam dinamika kepemimpinan PPP.
Ia menegaskan bahwa pencalonan Amran Sulaiman sebagai salah satu kandidat ketua umum merupakan hasil penjaringan internal berdasarkan pertimbangan kapasitas dan ketokohan.
“Yang terjadi di PPP sama sekali bukan upaya Haji Isam untuk mengakuisisi melalui kerabatnya. Sebagai pengusaha sukses, Haji Isam tidak membutuhkan akuisisi partai mana pun,” kata Rommy dalam pernyataan tertulis, Senin (26/5/2025).
Rommy mengakui bahwa Haji Isam memiliki jaringan komunikasi yang luas dengan berbagai kalangan politik.
Namun demikian, ia menekankan bahwa keputusan partai didasarkan pada penilaian objektif, bukan hubungan pribadi.
“Memang benar banyak tokoh politik yang berasal dari lingkaran Haji Isam, tetapi dalam konteks PPP, ini adalah proses ‘tumbu golek tutup’, yakni upaya mencari figur yang benar-benar sesuai dan mampu membawa PPP kembali ke Senayan,” imbuh Rommy.
Rommy juga menyebut bahwa PPP saat ini tengah melakukan penjaringan tokoh nasional yang bersedia mewakafkan kapasitas, sumber daya, dan pengaruhnya untuk memperkuat posisi partai jelang Pemilu 2029.
Nama Amran Sulaiman, menurutnya, masuk radar karena dinilai memiliki profil kepemimpinan yang mumpuni. []
Nur Quratul Nabila A