Tiga Pemain Sepak Bola Korban Kapal Tenggelam di Selat Nenek Ditemukan Meninggal

TANJUNGPINANG — Tiga orang pemain tim sepak bola yang sebelumnya dinyatakan hilang dalam insiden kapal tenggelam di Selat Nenek, Batam, Kepulauan Riau, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Jumat (27/6/2025).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Tanjungpinang, Fazzli, menyampaikan bahwa dua dari tiga jenazah telah berhasil diidentifikasi, sementara satu lainnya masih dalam proses pencocokan data. Seluruh korban kini telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri.
“Untuk dua korban telah ditemukan dan teridentifikasi, satu korban belum teridentifikasi dan sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri,” ujar Fazzli saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Jumat (27/6/2025).
Fazzli menjelaskan bahwa korban pertama yang berhasil ditemukan adalah Firdaus. Jenazahnya ditemukan oleh nelayan sekitar pukul 06.00 WIB dan telah dipulangkan ke rumah duka di Pulau Bulat, Batam.
Sementara itu, korban kedua atas nama Fahri ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB di perairan sekitar Pulau Panjang. Jenazah Fahri telah dibawa ke posko evakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.
Adapun jenazah ketiga yang belum diketahui identitasnya, saat ini masih dalam proses identifikasi dan pendataan oleh tim SAR serta pihak keluarga.
“Untuk jenazah yang belum teridentifikasi, masih kami koordinasikan dengan pihak keluarga dan rekan-rekan korban,” jelas Fazzli.
Sebelumnya diberitakan, sebuah kapal yang mengangkut rombongan tim sepak bola tenggelam pada Rabu (25/6/2025) di perairan Selat Nenek saat dalam perjalanan dari Pulau Nenek menuju Pulau Setokok, Batam.
Insiden terjadi akibat kapal dihantam gelombang tinggi di tengah laut. Total terdapat 13 orang dalam kapal tersebut, seluruhnya anggota tim sepak bola.
Dari jumlah itu, sepuluh orang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat, sementara tiga orang sempat dinyatakan hilang sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada hari ini.
Upaya pencarian melibatkan tim gabungan dari Basarnas, TNI-AL, Polairud, serta masyarakat nelayan setempat. []
Nur Quratul Nabila A