Tiga Polisi Tewas Ditembak di Pennsylvania, Dua Kritis

WASHINGTON – Insiden penembakan kembali mengguncang Amerika Serikat. Kali ini, tiga anggota kepolisian di Pennsylvania tewas ditembak seorang pria bersenjata pada Rabu (17/09/2025) sore waktu setempat. Selain itu, dua petugas lainnya mengalami luka serius dan masih dalam kondisi kritis.

Pelaku penyerangan dilaporkan tewas setelah terlibat baku tembak dengan aparat. Hingga kini, pihak berwenang belum memastikan motif di balik tindakan brutal tersebut. Namun, peristiwa bermula ketika polisi tengah memburu pelaku yang diduga terkait sebuah kasus kriminal sejak Selasa lalu.

Kepala Kepolisian Pennsylvania, Christopher Paris, menegaskan bahwa peristiwa itu menjadi pukulan berat bagi jajarannya dan warga setempat. “Tidak ada kata-kata yang bisa saya sampaikan untuk meredakan kesedihan yang dialami masyarakat ini,” ujarnya dengan nada duka.

Insiden terjadi di North Codorus Township, sekitar pukul 14.10 waktu setempat, setelah adanya panggilan darurat ke layanan 911. Sejumlah saksi mata mengaku mendengar suara tembakan bertubi-tubi yang menggetarkan suasana.

Seorang saksi, Dave Miller, menceritakan pengalamannya saat melintas di lokasi. Ia mengatakan tengah menghentikan kendaraan untuk memberi jalan iring-iringan mobil polisi ketika mendengar suara tembakan.

“Saya melihat ke kanan, tentu saja, saya melihat polisi di gudang, sepertinya sedang memburu seseorang. Lalu saya mendengar suara tembakan dan melihat orang-orang terkapar di lantai,” ujarnya. Miller menambahkan, terdengar sekitar 30 kali tembakan dalam baku tembak tersebut.

Tragedi ini langsung memicu perhatian publik dan pejabat negara bagian. Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro menyebut peristiwa itu sebagai hari kelam bagi warganya. Ia menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan menegaskan perlunya langkah serius mengatasi kekerasan bersenjata di Amerika Serikat.

“Kekerasan semacam ini tidak dapat bisa diterima. Kita perlu berbuat lebih baik sebagai masyarakat. Kita perlu menolong orang-orang yang berpikiran bahwa mengangkat senjata api adalah jawaban untuk menyelesaikan perselisihan,” kata Shapiro.

Kasus ini kembali menyoroti problem klasik di AS terkait maraknya kepemilikan senjata api yang kerap berujung pada insiden mematikan. Meski sejumlah negara bagian berusaha memperketat regulasi, perdebatan mengenai hak kepemilikan senjata masih terus berlangsung.

Masyarakat Pennsylvania kini berkabung atas kehilangan tiga aparat yang gugur saat menjalankan tugas. Peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat bahwa risiko di lapangan yang dihadapi petugas hukum tidak hanya soal menegakkan aturan, tetapi juga mempertaruhkan nyawa demi menjaga keamanan warga. []

Diyan Febriana Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *