Tiga Tewas dalam Kecelakaan KA Bangunkarta di Sleman

SLEMAN – Suasana di sekitar perlintasan sebidang Prambanan, Jalan Raya Piyungan-Prambanan, Kabupaten Sleman, mendadak mencekam pada Selasa (04/11/2025) siang. Kecelakaan tragis yang melibatkan Kereta Api (KA) Bangunkarta dengan satu mobil dan dua sepeda motor merenggut tiga korban jiwa di tempat.

Kapolsek Prambanan, Kompol Dede Setiyarto, mengonfirmasi bahwa insiden tersebut menewaskan para pengendara sepeda motor. Sementara itu, seluruh penumpang mobil yang terdiri atas pasangan suami istri dan dua balita berhasil selamat meski mengalami luka-luka dan kini menjalani perawatan medis.

“Untuk korbannya yang sepeda motor MD (meninggal dunia) di tempat. Sementara (pengendara) mobil merah masih dirawat, yang isinya suami istri dan dua balita,” ujar Dede, dikutip dari detikJogja, Selasa (04/11/2025).

Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB ketika KA Bangunkarta melintas dari arah timur. Diduga kuat, para pengendara yang hendak menyeberang tidak menyadari datangnya kereta berkecepatan tinggi tersebut. Benturan keras tak terhindarkan, menyebabkan dua motor dan satu mobil terpental beberapa meter dari rel.

Dede menambahkan, “Bahwa tadi pukul 10 ada laka (kecelakaan) kereta api, korbannya satu mobil dan dua motor. Yang meninggal dunia tiga orang, semuanya pengendara motor. Empat (orang) dirawat di rumah sakit, yang dirawat itu pengendara mobil.”

Hingga kini, aparat kepolisian bersama pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) masih melakukan penyelidikan mendalam. Salah satu fokus utama penyidikan adalah memastikan kondisi palang pintu perlintasan saat insiden terjadi — apakah dalam posisi menutup atau terbuka.

“Untuk penyebab kami masih mendalami penyebab terjadinya laka ini. (Apakah palang pintu menutup atau tidak?) Kita masih selidiki,” tambah Dede.

Kecelakaan di perlintasan sebidang memang kerap menjadi perhatian publik karena tingkat risikonya yang tinggi. Banyak kasus menunjukkan bahwa minimnya kesadaran pengguna jalan, serta keterbatasan fasilitas pengamanan, menjadi faktor utama pemicu tragedi serupa.

Warga sekitar lokasi kejadian mengaku dikejutkan oleh suara benturan keras disusul suara klakson panjang kereta api. “Tiba-tiba kami dengar suara keras sekali. Setelah dicek, ternyata sudah ada motor dan mobil yang ringsek,” ungkap seorang warga yang enggan disebut namanya.

Pasca kejadian, arus lalu lintas di sekitar perlintasan sempat tersendat karena proses evakuasi korban dan kendaraan yang rusak. Petugas kepolisian juga menutup sementara akses lintasan untuk pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP).

Insiden ini kembali menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan di perlintasan kereta api, terutama di jalur tanpa penjaga atau sistem otomatis. Pihak berwenang mengimbau masyarakat agar selalu berhenti dan memastikan kondisi aman sebelum melintas. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *