Tiga Titik Longsor di Lebakgedong Rusak Rumah, Sekolah, dan Jembatan

LEBAK – Bencana tanah longsor melanda Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Banten, pada Rabu malam (30/4/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.

Peristiwa ini menyebabkan kerusakan parah pada sejumlah bangunan, termasuk rumah warga, fasilitas pendidikan, dan infrastruktur jalan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama, mengonfirmasi bahwa longsor terjadi di tiga titik berbeda.

“Longsor dipicu oleh hujan deras dengan durasi cukup lama. Satu rumah warga tertimpa material longsoran dan mengalami kerusakan berat,” ujarnya saat dihubungi pada Kamis (1/5/2025).

Lokasi terdampak mencakup rumah warga di Kampung Gembor, Desa Ciladaeun; satu ruang kelas di SMP Negeri 3 Satap Lebakgedong, Desa Gunung Julang; serta satu jembatan penghubung di Desa Ciladaeun.

Selain itu, tanah longsor juga mengganggu akses lalu lintas di ruas jalan Provinsi Cipanas–Warung Banten, tepatnya di depan SMKN 1 Lebakgedong dan Jalan Desa Gunung Julang.

Sebagai langkah tanggap darurat, BPBD Kabupaten Lebak telah menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak serta melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten untuk pengerahan alat berat guna membersihkan material longsoran yang menutup jalan.

“Kami juga telah menurunkan tim untuk memastikan tidak ada warga yang terjebak atau menjadi korban jiwa dalam kejadian ini. Alhamdulillah, hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa, hanya kerusakan fisik yang cukup parah,” terang Febby.

BPBD mengimbau warga yang tinggal di sekitar lereng bukit untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan. Mengingat curah hujan masih tinggi, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat malam hari atau ketika hujan berlangsung dalam waktu lama.

“Kondisi saat ini dalam keadaan kondusif, namun potensi bahaya masih ada. Kami imbau warga untuk menghindari area rawan longsor dan segera melapor bila melihat tanda-tanda tanah bergerak atau retakan di sekitar lingkungan,” pungkas Febby.

Pemerintah Kabupaten Lebak melalui BPBD memastikan akan terus memantau perkembangan cuaca dan kondisi geologis di wilayah rawan bencana serta memberikan informasi secara berkala kepada masyarakat. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *