Tiga Wilayah di Semarang Ditemukan Sapi Positif PMK, Dispertan Siapkan Vaksinasi

SEMARANG – Sejumlah sapi milik peternak di Kota Semarang terkonfirmasi positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang bakal melakukan vaksinasi untuk mencegah merebaknya penyakit tersebut.

Sub Koordinator Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dispertan Kota Semarang, Irene Siahaan membeberkan dalam satu bulan terakhir pihaknya menemukan beberapa sapi terkonfirmasi positif PMK. Sedangkan lokasi peternak sapi yang positif PMK tersebar di tiga wilayah.

“Iya, kami menerima ada tiga laporan sapi PMK di wilayah Pundakpayung, Tembalang dan Gunungpati. Tapi semuanya sudah dalam proses penyembuhan,” kata Irene saat dikonfirmasi Espos, Selasa (7/1/2025).

Irene lalu merinci data sapi yang positif PMK diantaranya Pundakpayung 4 ekor, Tembalang 3 ekor dan sementara di Gunungpati masih dalam proses perhitungan. Kondisi sapi yang terkena PMK sudah dipisah untuk karantina.

“Sudah dilakukan karantina, kemudian dilakukan pengobatan terhadap sapi yang sakit. Sebagian besar sapi yang terjangkit PMK, nafsu makannya sudah baik dan saat ini masih dalam proses pemulihan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Irene mengungkap penyebab adanya kasus PMK kemungkinan tertular dari ternak daerah lain. Mengingat Kota Semarang menjadi lalu lintas perdagangan sapi.

“Kota Semarang itu merupakan jalur lalu lintas pertemuan. Ternak-ternak yang di Kota Semarang itu ada yang masuk dari Boyolali, Kabupaten Semarang. Kemungkinan karena itu, jadi ternak masuk dari luar, di kandang baru tahu kalau ada gejala sakit atau ternyata PMK,” paparnya.

Ternak yang terpapar PMK, menurut Irene, cenderung ternak baru. Virus PMK yang dibawa ternak tersebut lantas menular ke ternak lainnya. Sehingga dia mengimbau kepada setiap peternak untuk memiliki kandang karantina sebagai upaya meminimalisir penularan.

Pemberian vaksin juga akan dilakukan sesegera mungkin. Irene menyampaikan sapi yang terkena PMK sudah dilakukan penanganan dengan pemberian obat, antibiotik. Ternak lainnya yang tidak terjangkit PMK juga telah diberikan vitamin.

“Kita juga akan mengedukasi peternak supaya ternak yang sakit tidak dijual atau tidak dipotong. Melainkan harus diupayakan kesembuhan nya lewat obat dari tenaga medis. Ditambah dengan jamu dan memperhatikan sanitasi kandang,” tukasnya. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *