Titiek Soeharto Soroti Kolaborasi Lintas Sektor Pertanian

JAKARTA – Upaya memperkuat ketahanan pangan nasional terus menjadi fokus pembahasan di tingkat legislatif. Komisi IV DPR RI memberikan apresiasi terhadap kontribusi TNI dan Polri dalam mendukung peningkatan produksi pertanian, khususnya komoditas utama seperti padi dan jagung. Dukungan tersebut dinilai mampu memperkuat sinergi lintas sektor dalam mencapai target swasembada pangan nasional.

Apresiasi itu disampaikan langsung oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto, dalam Rapat Kerja bersama Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/11/2025). Rapat tersebut membahas evaluasi pelaksanaan anggaran tahun 2025 serta rencana kegiatan dan anggaran tahun 2026 Kementerian Pertanian.

Dalam pengantarnya, Titiek Soeharto menyoroti peran aktif TNI dan Polri dalam mendampingi petani, membantu akses sarana dan prasarana, serta memberikan dukungan keamanan dalam distribusi hasil pertanian ke berbagai daerah. “Kami juga menyampaikan apresiasi kepada TNI dan Polri atas sinergi dan dukungan konkret yang selama ini diberikan dalam mendukung peningkatan produksi pertanian khususnya komoditas padi dan jagung,” ujar Titiek.

Menurutnya, ketahanan pangan tidak bisa hanya bertumpu pada sektor pertanian semata, melainkan membutuhkan kolaborasi menyeluruh yang melibatkan berbagai unsur negara. Peran aparat TNI dan Polri dianggap strategis terutama dalam mengamankan lahan, mendukung kegiatan lapangan, serta memastikan kelancaran rantai distribusi.

“Kolaborasi lintas sektor seperti pendampingan petani, fasilitas kegiatan lapangan, serta pengamanan distribusi menjadi bagian penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” lanjutnya.

Titiek juga menekankan pentingnya kerja kolektif dari pusat hingga tingkat tapak. Ia menyatakan bahwa pelaksanaan program swasembada tidak akan berjalan optimal apabila hanya mengandalkan pemerintah atau pelaku usaha.

“Namun demikian, perlu kami tekankan bahwa upaya menuju swasembada tidak dapat tergantung pada satu pihak saja. Keberhasilannya menuntut kerja bersama seluruh pemangku kepentingan baik dari pemerintah pusat dan daerah, lembaga teknis, BUMN, pelaku usaha, hingga para petani di lapangan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Titiek menegaskan bahwa kolaborasi dan sinergi yang berkelanjutan merupakan kunci penting untuk mewujudkan kedaulatan pangan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani sebagai ujung tombak produksi pangan nasional. “Kunci untuk mencapai target swasembada yang berkelanjutan dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” ungkap dia.

Rapat kerja tersebut juga menjadi momentum bagi DPR untuk mendorong penguatan program-program pertanian yang melibatkan peran multipihak. Strategi lintas instansi dianggap semakin relevan, mengingat tantangan sektor pertanian kini tidak hanya menyangkut produksi, tetapi juga menyangkut stabilitas distribusi, perlindungan lahan produktif, hingga peningkatan kualitas SDM pertanian. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *