TNI AL Gagalkan Penyelundupan 11,1 Ton Bawang Bombay Ilegal di Ketapang

KETAPANG – Upaya penyelundupan komoditas pangan berupa bawang bombay ilegal seberat 11,1 ton berhasil digagalkan prajurit TNI Angkatan Laut dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Ketapang, Kalimantan Barat, pada Selasa malam (3/6/2025).

Penindakan dilakukan di dermaga penyeberangan milik Pelindo, lokasi keberangkatan kapal KM Dharma Ferry II yang dijadwalkan berlayar ke Pulau Jawa.

Komandan Lanal Ketapang, Letkol Laut (P) Ivan Halim, dalam keterangan resminya pada Jumat (6/6/2025), menjelaskan bahwa petugas mendapati sebuah truk yang mencurigakan membawa muatan bawang bombay dalam jumlah besar tanpa disertai dokumen resmi.

Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, diketahui truk tersebut mengangkut sebanyak 680 karung bawang bombay dengan total berat mencapai 11,1 ton.

“Berdasarkan estimasi, nilai nominal muatan tersebut sekitar Rp 227,3 juta dengan harga jual mencapai Rp 388,5 juta. Barang ini diduga kuat berasal dari Malaysia dan hendak diselundupkan ke Jawa melalui pelabuhan di Ketapang,” ujar Letkol Ivan.

Dalam operasi tersebut, aparat TNI AL juga mengamankan dua orang pelaku penyelundupan, masing-masing berinisial BE sebagai pemilik barang dan Z yang bertindak sebagai sopir truk. Keduanya telah dibawa ke Kantor Detasemen Polisi Militer Angkatan Laut (Denpomal) Lanal Ketapang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Menurut Ivan, penggagalan upaya penyelundupan ini bukan semata bentuk penegakan hukum, tetapi juga bagian dari komitmen menjaga stabilitas ketahanan pangan nasional.

Ia menegaskan bahwa masuknya bawang bombay ilegal dalam jumlah besar dapat merusak harga pasar dan mengancam kesejahteraan petani bawang lokal.

“Tindakan tegas ini merupakan bentuk perlindungan terhadap hasil panen petani Indonesia. Kami berharap hal ini mendorong peningkatan nilai ekonomi produk pangan lokal dan menjaga kedaulatan pangan nasional,” tegasnya.

Ivan menambahkan bahwa keberhasilan operasi ini juga merupakan implementasi langsung dari perintah Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, serta instruksi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali, dalam menjaga keamanan laut serta mencegah segala bentuk pelanggaran hukum di wilayah perairan nasional. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *